Investasi Makassar New Port Akan Ditingkatkan Sampai Rp10 Triliun

Akan menjadi pelabuhan terbesar kedua di Indonesia.

Investasi Makassar New Port Akan Ditingkatkan Sampai Rp10 Triliun
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Proyek Strategis Nasional, Makassar New Port (MNP) pada Kamis (22/2). (Dok. BUMN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo meresmikan Proyek Strategis Nasional, Makassar New Port (MNP), pada Kamis (22/2).

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, sesuai arahan Jokowi pada 3 tahun yang lalu, akan mengonsolidasi Pelabuhan BUMN agar efisiensi meningkat, dan mendorong penurunan biaya Logistik Nasional.  Upaya awal pengonsolidasiannya adalah dengan menjadikan Pelindo I, II, III, dan IV sebagai Pelindo.

Alhamdulillah (Pelindo) saat ini profit Rp3,9 triliun dan investasi MNP ini mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp5,4 triliun dan terus bertahap sampai Rp10 triliun,” kata Erick Thohir dalam keterangannya, Kamis (22/2).

Dermaga MNP Tahap 1A, 1B dan 1C yang diresmikan tersebut memiliki panjang total 1.280 meter dan dibangun PT Pelabuhan Indonesia (Persero) di atas lahan seluas 52 hektare guna menopang pertumbuhan perekonomian di wilayah timur Indonesia.

Makassar New Port merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok dengan kedalaman 16 meter.

Kehadiran pelabuhan baru di Makassar dengan kapasitas total 2,5 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) peti kemas itu juga menjadi angin segar bagi perusahaan pelayaran.

Sebab, dengan kedalaman tersebut, dermaga MNP sudah bisa disandari kapal berukuran besar generasi post panamax yang biasa digunakan untuk pelayaran langsung ke luar negeri.

Pengembangan Makassar New Port akan terus dilanjutkan

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, Arif Suhartono, mengatakan pihaknya membangun MNP guna mendukung upaya pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah timur Indonesia.

Pembangunan MNP tahap 1A, 1B, dan 1C ini menyerap investasi Rp5,4 triliun dan masih berlanjut dengan pengadaan peralatan bongkar muat, penambahan fasilitas, dan pengembangan MNP tahap 1D yang akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan pasar dengan anggaran investasi hingga Rp10 triliun.

Fasilitas yang ada pada megaproyek MNP saat ini, yaitu 6 unit container crane (CC), 16 unit rubber tyred gantry (RTG), 2 unit reach stacker (RS), 15 unit terminal tractor, 1 unit forklift 2 ton dan 392 unit reefer plug. Keseluruhan alat telah mendukung program green port atau terelektrifikasi telah menggunakan listrik.

“MNP juga telah dilengkapi dengan integrated planning dan control room (PnC), sebuah langkah inovatif untuk memantau dan mengontrol layanan kapal, terminal, peti kemas, dan logistik secara terpusat. Transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi layanan dan mendukung daya saing logistik nasional dengan cakupan pengawasannya yang tidak hanya terbatas di Makassar, namun juga mencakup wilayah lain seperti Kendari, Balikpapan, hingga Maluku dan Papua,” ujar Arif.

Dengan pelayanan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari, kehadiran MNP yang nantinya akan terintegrasi dengan sebuah kawasan industri berskala besar dan juga rel kereta api yang menghubungkan kota-kota di Sulawesi diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara luas.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
Cara Pinjam Uang dari BPJS Ketenagakerjaan serta Syaratnya
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Stanchart Indonesia Tunjuk Rino Donosepoetro Sebagai Cluster CEO
Pengertian Google SGE, Fitur, dan Cara Mengaktifkannya
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya