Rampung 2023, Ini 3 Penyebab Molornya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pandemi jadi penyebab utama pengerjaan KCJB meleset target.

Rampung 2023, Ini 3 Penyebab Molornya Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Ilustrasi Kereta Cepat Jepang. Shutterstock/Ingolf Nistad
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China alias KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengungkap tiga masalah utama yang membuat pengerjaan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) molor. Kemungkinan, waktu pembangunan akan memanjang hingga 2023.

“Satu, masalah pendanaan. Kedua, pandemi Covid-19. Dan ketiga, teknis,” katanya di hadapan Komisi V DPR RI yang disiarkan secara virtual, Senin (7/2).

Menurut Dwiyana, para pemegang saham hingga April 2021 belum juga melakukan setoran modal secara penuh karena tertekan pandemi. Pemerintah pun akhirnya turun tangan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp4,3 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada akhir 2021.

Dana tersebut akan digunakan untuk pemenuhan base equity konsorsium BUMN Indonesia pada proyek kereta cepat, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). “Sehingga PT KAI yang akan mengambil alih WIKA sebagai leading sponsor dan artinya akan mendelusi sebagian saham dari PTPN VIII dan Jasa Marga,” ujarnya.

PSBI bersama konsorsium badan usaha Tiongkok, Beijing Yawan HSR Co. Ltd, membentuk perusahaan patungan, yaitu PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), yang menjadi pelaksana pembangunan dan penyelenggaraan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Porsi saham PSBI di KCIC mayoritas adalah 60 persen. Sisanya yang 40 persen diambil konsorsium dari Tiongkok.

Selain PT KAI di PSBI, ada pula PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN),

Masalah kedua adalah pandemi yang berlarut-larut, yang membuat para pekerja tertular virus corona. Ia menyebut, ada sekitar 500 pekerja terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini tentu memperlambat pengerjaan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. “1500 pekerja lainnya harus dikarantina," yang memicu perlambatan pengerjaan di beberapa lokasi, katanya.

Ada 3 terowongan bermasalah

Masalah lain yang dihadapi, kata dia, adalah menantangnya pengerjaan di beberapa lokasi proyek. Menurutnya, ada tiga pekerjaan terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung yang belum selesai dibangun dari total 13 yang akan dibangun.

"Tinggal tunnel 2, tunnel 4, dan tunnel 6 yang belum selesai karena masalah clay shale atau masalah geologi," ujar Dwiyana.

Dwiyana mengatakan solusi atas problem pada tanah lempung itu telah ditemukan. Dengan begitu, semua pekerjaan terowongan diharapkan bisa rampung pada April 2022. 

Terowongan menjadi salah satu pekerjaan teknis yang menyebabkan keseluruhan proyek sepur kilat itu batal kelar pada akhir 2022. Berdasarkan perhitungan tim KCIC, progres hingga akhir 2022 baru 95 persen.

Tiket KCJB rentang Rp150 ribu-Rp350 ribu

Dwiyana menyatakan trase KCJB sepanjang 142,3 kilometer membentang dari Stasiun Halim sampai Stasiun Tegal Luar di Bandung bagian Timur. Nantinya, angkutan ini akan melayani tiga kelas perjalanan, yakni VIP class, first class dan second class. Satu rangkaian terdiri dari 601 kursi. "Untuk tarif berkisar Rp 150.000 sampai Rp 350.000. Sesuai dengan hasil studi Demand Forecast Polar UI," ujarnya.

KCJB dilayani 4 stasiun, yakni Halim, Karawang, Padalarang dan Tegal Luar. Stasiun Padalarang bakal menjadi hub yang menghubungkan pelayanan kereta api cepat dan pelayanan kereta api yang saat ini telah ada. Stasiun Padalarang akan melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota. Sementara Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegal Luar.

Tipe kereta KCJB adalah CR400AF dengan kecepatan operasi maksimum 350 kilometer per jam. Waktu pelayanan berkisar 36 menit-45 menit. Waktu operasional 05.30 – 22.00, dengan perkiraan peak period pagi dan sore hari.

Progres masih 80 persen

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, menyebut hingga pertengahan Januari 2022, progres fisik transportasi modern ini sudah mencapai 80 persen. "Progres pekerjaan jembatan 89,30 persen, subgrade 78,41 persen, dan tunnel 98 persen," ujarnya.

Setelah konstruksi rampung, tahapan selanjutnya adalah integrasi sarana dan prasarana kereta cepat. Kedatangan kereta dijadwalkan pada Mei-Oktober 2022. Nantinya, uji coba EMU alias uji coba pengoperasian kereta mulai Desember 2022 hingga April 2023.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen