Jokowi Sebut Divestasi Saham Vale Diputuskan Bulan Ini

Jokowi minta divestasi tak rugikan investor.

Jokowi Sebut Divestasi Saham Vale Diputuskan Bulan Ini
Presiden Jokowi saat berkunjung ke pasar Palmerah, Senin (26/6). (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan memutuskan rencana divestasi saham PT Vale Indonesia (INCO) pada bulan ini, Juli 2023. Keputusan divestasi tersebut diperlukan menjelang berakhirnya masa operasi dan kontrak Vale Indonesia pada 28 Desember 2025.

"Segera akan kita putuskan. Insya Allah bulan ini akan kita putuskan. Intinya kepentingan nasional harus didahulukan," kata Jokowi saat menyampaikan keterangan pers di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Senin (3/7).

Menurutnya, divestasi Vale diperlukan untuk mendukung kepentingan nasional, seperti rencana hilirisasi dan industrialisasi.

Meski demikian, dia menginginkan agar divestasi tersebut tidak merugikan investor. "Kita juga tidak ingin merugikan investor. Win-win,. Dua-duanya harus jalan dengan baik, dan yang paling penting industrialisasi, hilirisasi betul-betul harus berjalan," kata Jokowi.

Dihitung berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 9 Tahun 2017 Pasal 14 Ayat (1), nilai saham yang dilepas INCO dihitung berdasarkan harga pasar yang wajar (fair market value). Dus, ia tidak memperhitungkan cadangan mineral saat dilaksanakannya penawaran divestasi saham. 

Pemerintah nilai divestasi 11 persen saham tak cukup 

Sebelumnya, divestasi 11 persen menjadi syarat bagi INCO untuk melakukan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

Dengan skenario tersebut, nantinya komposisi kepemilikan 31 persen pemerintah Indonesia melalui MIND ID, 20,7 persen publik, dan sisanya masih dimiliki oleh Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining.

Namun, pemerintah menilai angka 11 persen itu tidak cukup untuk membuat Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas. Sebab, 20 persen saham yang dilepas ke publik pun dimiliki oleh lembaga asing melalui transaksi saham, bukan investor Tanah Air.

Padahal, pemerintah berharap sekitar 51 persen saham Vale merepresentasikan investor dalam negeri—baik yang dimiliki pemerintah maupun publik.

Dengan kepemilikan mayoritas saham oleh pemerintah dan publik dalam negeri, Indonesia memiliki kemandirian dalam memanfaatkan cadangan nikel terbesar untuk kepentingan masyarakat.

Apalagi, pemerintah memiliki rencana besar untuk ekosistem kendaraan listrik yang membutuhkan nikel sebagai bahan baku baterai.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

IDN Media Channels

Most Popular

3 Cara Mengubah Suara Menjadi Teks Untuk Kebutuhan Konten
Cara Melihat Pesan WA yang Terhapus, Tanpa Aplikasi Tambahan
Panduan Cara Ganti Kartu ATM BCA yang Hilang atau Rusak
10 Kacamata Termahal di Dunia Lengkap dengan Harganya!
Dalam sebulan, 69 Pinjol Diganjar Sanksi Oleh OJK
Usai PHK Karyawan Tesla, Elon Musk Investasi Rp8 Triliun. Buat Apa?