Vale Bagi Dividen Rp89,6 per Saham, Simak Jadwalnya
Total dividen final Vale adalah Rp890,38 miliar.
CEO Vale Indonesia Febriany Eddy. (Doc: IDN Times)Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan membagikan dividen final sejumlah US$60,12 juta atau Rp890,38 miliar untuk tahun buku 2022.
Dengan total saham 9,9 miliar lembar, maka dividen INCO bernilai US$0,00605 atau setara dengan Rp89,6 per saham. Hanya pemegang saham yang masuk Daftar Pemegang Saham (DPS) per 17 Mei 2023 pukul 16.00 WIB yang berhak menerima dividen INCO.
“Kami informasikan kurs konversi pembagian dividen final tahun buku 2022 yang mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) tanggal 17 Mei 2023 adalah Rp14.810 per dolar Amerika,” kata Sekretaris Perusahaan INCO, Filia Alanda, dikutip Jumat (19/5).
Secara terperinci, berikut ini jadwal pembagian dividen Vale Indonesia tahun buku 2022:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Mei 2023.
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 16 Mei 2023.
- Cum dividen di pasar tunai: 17 Mei 2023.
- Ex dividen di pasar tunai: 19 Mei 2023.
- Tanggal pembayaran dividen dan tanggal efektif: 31 Mei 2023.
Dasar pembagian dividen dan kinerja di kuartal I 2023
Adapun, keputusan dividen final itu didasari oleh total laba bersih perseroan pada 2022 yang mencapai US$200,40 juta. Ditambah dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya senilai US$1,91 miliar, serta ekuitas yang berjumlah US$2,35 miliar.
Pada kuartal pertama 2023, laba bersih Vale Indonesia berjumlah US$98,1 juta. Secara kuartal, angka itu melesat 207 persen. Pendapatan perseroan juga meningkat 19 persen (QoQ), sedangkan beban pokok pendapatan menurun 9 persen (QoQ) menjadi US$228,2 juta. EBITDA Vale sendiri mencapai US$173,5 juta. Total kas dan setara kas perseroan per akhir Maret 2023 adalah US$717,3 juta, lebih tinggi 13 persen dari kuartal keempat 2022.
Lebih lanjut, belanja modal yang sudah perseroan habiskan di triwulan pertama ini berjumlah US$58,2 juta. Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy berujar, “Kami memproyeksikan akan merogoh US$132,2 juta untuk belanja modal keberlanjutan dan US$585 juta untuk proyek pertumbuhan–baik tambang maupun penyertaan modal–sepanjang 2023.”
