Penjualan Unilever Indonesia via E-Commerce Tumbuh 100% Tiap Tahun

Strategi portofolio produk jadi kunci dorong penjualan.

Penjualan Unilever Indonesia via E-Commerce Tumbuh 100% Tiap Tahun
Unilever Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Ira Noviarti mengatakan penjualan produk perusahaannya via loka pasar atau e-commerce bisa tumbuh dua kali lipat setiap tahunnya. Meski saat ini kontribusinya terhadap total penjualan masih sekitar 6-7 persen, ia optimistis dalam beberapa tahun kedepan prospek pasar daring tersebut masih cerah.

"Kedepannya kita melihat bahwa ini masih bergerak masih luar biasa cepat marketnya akan bergerak sekitar 30-50 persenan," ujarnya dalam konferensi pers di Graha Unilever Indonesia, Kamis (28/7).

Meski demikian, jelas Ira, hanya beberapa produk yang nantinya akan difokuskan untuk dijual melalui channel e-commerce. Sebab, ada sejumlah produk yang memang lebih laku di swalayan atau supermarket ketimbang online.

"Portofolionya memang berbeda kalau kita lihat antara offline store sama e-commerce. Itu beda banget. Jadi kayaknya orang lebih banyak ke e-commerce kalau misalnya mencari produk beauty atau personal care, bahkan sekarang lagi booming ice cream," tuturnya.

Sementara, kata dia, untuk produk-produk homecare yang biasanya memiliki kemasan besar (bulky) seperti deterjen, sabun mandi dan lain-lain, penjualannya justru lebih laku di swalayan atau supermarket.

"Biasa kan ke minimarket untuk membeli produk itu kan. Karena, itu bisa ada yang nyuruh asisten saja, misalnya, kita bisa dapat," jelasnya sembari menambahkan bahwa preferensi konsumen dalam belanja produk kecantikan atau perawatan pribadi lebih kengar ke e-commerce.

Kendati demikian, bukan tak mungkin penjualan produk-produk homecare kedepannya juga dapat didorong melalui kanal e-commerce. "Kedepannya akan tetap kita coba lihat lagi portofolionya yang memang tepat untuk di e-commerce sehingga bukan portofolio yang kita jual di toko sebelahnya (swalayan)," imbuhnya.

Kinerja penjualan semester I 2022

Sebagai informasi, Unilever Indonesia membukukan penjualan bersih Rp21,4 triliun atau tumbuh hampir 6,4 persen (YoY) sepanjang semester I 2022. Laba bersihnya pun melonjak 12,6 persen (YoY) menjadi Rp3,4 triliun.

Ira menjelaskan, pertumbuhan itu didukung oleh penjualan domestik yang tumbuh 6,8 persen (YoY) menjadi hampir Rp20,6 triliun. Sementara itu, ekspornya terkikis 2,7 persen (YoY) dari Rp888,1 miliar ke Rp864,1 miliar di periode serupa.

Adapun kontribusi pendapatan terbesar masih berasal dari segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh yang tumbuh dari hampir Rp13,5 triliun menjadi Rp14,2 triliun.

Kenaikan penjualan itu disokong oleh kinerja kuat dari kategori oral care dan deodorant. Merek seperti Pepsodent dan Rexona memainkan peran penting sehingga mendongkrak kinerja.

Menurut Direktur Unilever Indonesia, Enny Hartati Sampurno, naiknya penjualan dan laba pun tak lepas dari langkah penyesuaian harga jual di sejumlah merek. Ditambah dengan langkah mengehmat biaya. “Ini cukup signifikan dampaknya terhadap kemampuan kami menjaga laba. Kami juga bermain di portofolio produk,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya