NEWS

PM Inggris Boris Johnson Mundur, Ini Sejumlah Dugaan Penyebabnya

Banyak skandal yang iringi pemerintahan Boris Johnson.

PM Inggris Boris Johnson Mundur, Ini Sejumlah Dugaan PenyebabnyaPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson. (Shutterstock/Michael Tubi)
08 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Boris Johnson menyampaikan pengunduran diri resmi dari jabatan Perdana Menteri Inggris. Hal ini ia lakukan setelah rangkaian masalah politik yang menyebabkan banyak menteri di kabinetnya mengundurkan diri.

“Saya tahu bahwa akan ada banyak orang yang lega dan mungkin tidak sedikit yang juga akan kecewa. Saya ingin Anda tahu betapa sedihnya saya, karena harus melepaskan pekerjaan terbaik (PM Inggris) di dunia," ujar Boris tanpa meminta maaf, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/7).

Dalam pernyataannya, Johnson menyatakan proses pemilihan pemimpin baru harus dimulai sekarang dan jadwalnya akan dimumkan minggu depan. “Hari ini, saya telah menunjuk sebuah kabinet untuk bertugas, seperti yang akan saya lakukan, sampai pemimpin baru itu ada,” katanya di depan pintu kantor, Downing Street 10.

Di hadapan para pendukungnya, Johnson berkata, “Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif parlemen, bahwa harus ada pemimpin baru partai itu dan oleh karena itu perdana menteri baru."

Beberapa skandal yang mengiringi pemerintahan Johnson

Skandal.
Skandal. (Pixabay/geralt)

Mundurnya Johnson tak lepas dari rangkaian skandal yang mengiringi karirnya sebagai PM Inggris. Yang terbaru, adalah pengunduran diri masal jajaran menterinya akibat informasi palsu tentang tuduhan pelecehan seksual di masa lalu yang menyeret salah satu kolega Johnson di Parta Konservatif, Christopher Pincher.

Kantor Johnson pada awalnya mengatakan bahwa Johnson tidak mengetahui tuduhan spesifik tersebut. Namun, mantan pegawai senior Simon McDonald menulis surat yang menyatakan bahwa dirinya sudah menyelidiki tuduhan itu pada 2019 dan semakin memperkuat pengaduan tersebut.

Johnson juga diduga pernah terlibat dalam skandal pesta yang diadakan di Downing Street, hingga melanggar aturan pembatasan Covid-19. Kasus ini berujung permintaan maaf Johnson pada Ratu Elizabeth II dan hukuman denda yang harus ia tanggung.

Terkait dengan Partai Konservatif yang menjadi naungannya, Johnson pun tidak bisa mengelak pada berbagai permasalahan yang diperbuat oleh para koleganya, mulai dari pelecehan seksual, kasus advokasi berbayar Owen Paterson, sampai masalah renovasi rumah dinas Downing Street secara tidak transparan.

Belum lagi beberapa isu ekonomi yang dikaitkan pada Johnson. Dalam kepemimpinannya, Inggris mengalami sejumlah krisis, terutama inflasi yang naik hingga 9,1 persen dan berdampak pada persoalan lainnya. Pemerintah akhirnya memutuskan pemotongan bea bahan bakar hingga 5 pence per liter. Selain itu, ada juga kenaikan pungutan program asuransi nasional hingga 1,25 pence.

Pengunduran diri para menteri dan desakan untuk mundur

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbincang dengan warga saat mengunjungi pusat vaksinasi COVID-19 di Pusat Olahraga Little Venice, di London, Inggris, Jumat (22/10/2021). ANTARA FOTO/Matt Dunham/Pool via REUTERS/AWW/djo
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbincang dengan warga saat mengunjungi pusat vaksinasi COVID-19 di Pusat Olahraga Little Venice, di London, Inggris, Jumat (22/10/2021). ANTARA FOTO/Matt Dunham/Pool via REUTERS/AWW/djo

Related Topics