NEWS

Harga BBM dan LPG-Non Subsidi Naik, Ini Penjelasan Pertamina

BBM dan LPG yang masih disubsidi, harganya tidak naik.

Harga BBM dan LPG-Non Subsidi Naik, Ini Penjelasan PertaminaSekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Kamis (30/6). (Dok. Pertamina)
11 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina (Persero) kembali menaikka  harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series, serta LPG non-subsidi Brightgas pekan ini. Pertamina mengatakan, kenaikan ini dikenakan pada jenis bahan bakar yang tidak banyak digunakan secara umum oleh mayoritas publik.

Penyesuaian ini diberlakukan secara berkala. “Saat ini penyesuaian kami lakukan kembali untuk produk Pertamax Turbo dan Dex Series yang porsinya sekitar 5 persen dari total konsumsi BBM nasional, serta produk LPG (Liquid Petroleum Gas) non subsidi (Bright Gas) yang porsinya sekitar 6 persen dari total konsumsi LPG nasional,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting,  kepada Fortune Indonesia, Senin (11/7).

Adapun BBM bersubsidi, seperti Pertalite, Bio Solar, dan LPG 3 kilogram tidak mengalami perubahan harga. Pertamax yang termasuk Bahan Bakar Khusus menjadi satu-satunya produk Pertamina non-subsidi yang tidak mengalami kenaikan harga. “(Untuk pertamax) masih kami pertimbangkan,” ujarnya.

Mengikuti tren kenaikan harga JBU

Seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM pelanggan.
Seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM pelanggan. (Dok. Pertamina)

Irto menjelaskan, bahwa penyesuaian harga ini dilakukan dengan mengikuti tren harga jenis bahan bakar umum (JBU). Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 62/K/12/MEM/2020.

Harga minyak Indonesian Crude Price (ICP) per Juni menyentuh angka US$117,62/barel, lebih tinggi  sekitar 37 persen dari harga ICP pada Januari 2022. Begitu pula dengan LPG, tren harga (CPA) masih di tinggi pada bulan Juli ini mencapai US$725/Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.

Rincian kenaikan harga

Ilustrasi tabung LPG 3 kg
Ilustrasi tabung LPG 3 kg. Shutterstock/Ani Fathudin

Related Topics