Jokowi Sampaikan Sejumlah Arahan Untuk Hadapi Gejolak Ekonomi Global
Semua pihak harus waspada dan siapkan langkah antisipatif.
28 April 2022
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah arahan untuk menghadapi gejolak ekonomi global bagi seluruh jajarannya. Menurutnya, selain pandemi yang belum usai, ada gejolak lain seperti peningkatan inflasi global dan perlambatan ekonomi dunia.
“Kita harus memiliki sense of crisis, jangan business as usual. Hati-hati. Sense of crisis harus ada di kita semuanya, sehingga kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini,” ujarnya dalam sambutan Musrenbangnas 2022, Kamis (28/4).
Presiden menyatakan perekonomian Indonesia masih berada dalam tren positif seperti terlihat pada sejumlah indikator, seperti surplus neraca perdagangan, peningkatan pertumbuhan kredit, serta angka Purchasing Manager Index (PMI) untuk manufaktur, indeks penjualan riil, dan indeks keyakinan konsumen bulan Maret yang di atas normal.
Meski demikian, sebagai pegangan bersama dalam menghadapi gejolak ekonomi global, Presiden Jokowi pun memberi sejumlah arahan. Berikut ini adalah tujuh arahan yang diitekankan Jokowi bagi jajaran pemerintahannya.
1. Fokus peningkatan TKDN
Presiden meminta jajarannya bekerja fokus untuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), artinya belanja barang dan jasa, belanja barang modal, belanja barang modal dan jasa harus diarahkan kepada pembelian produk-produk dalam negeri.
“Potensi belanja barang dan modal dan jasa di pusat ini ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun, artinya total sudah Rp1.062 triliun, plus BUMN Rp420 triliun. Ini angka yang besar sekali. Jangan sampai ini dibelanjakan untuk barang-barang impor, sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang meningkat,” kata Jokowi.
Jokowi juga meminta semua jajaran terkait untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional dengan berpihak pada industri substitusi impor. “Misalnya jagung masih impor, tanam jagung. Kenapa? Menanam jagung dimana pun juga tumbuh, kenapa masih impor? Kedelai kita juga masih impor, padahal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai, lakukan ini,” ujarnya.
2. Percepatan hilirisasi industri
Berikutnya adalah percepat proses hilirisasi industri yang dilakukan di dalam negeri. Presiden meminta agar daerah-daerah yang memiliki pertambangan didorong agar segera membangun smelter.
“Daerah-daerah yang memproduksi cokelat, kopi misalnya. Dorong agar mereka masuk ke industri di daerah kita masing-masing agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-lipat dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya untuk rakyat. Sekali lagi, saya ingatkan, jangan kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah. Stop!” kata Jokowi.
3. Peningkatan produktivitas dan kemandirian pangan serta energi
Jokowi mengingatkan bahwa masalah global dalam beberapa waktu ke depan akan terkait pemenuhan kebutuhan pangan dan energi. Untuk itu, seluruh masyarakat, menurutnya perlu bersiap untuk mampu memenuhi kebutuhan ini secara mandiri.
“Ini yang sangat kritis di dua hal ini, dan kita memiliki kekuatan di sini. Oleh sebab itu, sekali lagi, tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Lakukan secara fokus dengan skala yang masif, dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan,” ujarnya.
4. Peningkatan investasi agar lapangan kerja tercipta
Arahan selanjutnya berhubungan dengan peningkatan investasi yang akan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Investasi, kata Jokowi, jadi rebutan banyak negara. Maka dari itu, pelayanan perizinan di pusat maupun di daerah perlu dipercepat dan disederhanakan.
Jokowi minta pelayanan pada investasi untuk terus ditingkatkan. “Karena kita tidak dapat lagi bergantung kepada APBN dan APBD. Hati-hati mengenai ini. Oleh sebab itu, kita harus kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru yang inovatif dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi,” katanya.
5. Ketentuan defisit di bawah 3% PDB
Jokowi mengatakan tahun depan Indonesia akan memulai lagi ketentuan sesuai regulasi defisit di bawah tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB). Karena itu perencanaan harus betul-betul terperinci dan tepat.
Jokowi meminta jajarannya untuk melakukan penajaman belanja, sehingga kualitas belanja semakin baik dan meningkat. “Optimalkan penerimaan perpajakan!” ujarnya.
6. Peningkatan Sumber Daya Manusia
Arahan keenam berkaitan dengan agenda-agenda strategis untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM). Presiden berharap semua rencana ini harus terus berjalan. Selain itu, percepatan kemiskinan ekstrem, maupun angka stunting harus diturunkan.
“Peningkatan kualitas SDM melalui transformasi di bidang kesehatan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan, dan juga up-skilling dan re-skilling tenaga kerja agar semakin produktif dan kompetitif,” katanya.
7. Menyukseskan pemilu serentak 2024
Arahan terakhir, Presiden membahas tentang pelaksanaan Pemilu serentak 2024 yang prosesnya dimulai pada Juni 2022. Ia meminta seluruh jajaran pemerintahan, pusat maupun daerah untuk berperan mendukung kesuksesan pesta demokrasi ini.
“Saya minta, seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota mendukung pelaksanaan tugas KPU dan Bawaslu, termasuk tentu saja dukungan anggaran, baik dari APBN maupun APBD, agar pemilu terselenggara dengan baik dan lancar,” kata Jokowi.