NEWS

Kazakhstan Ricuh Imbas Kenaikan Harga LPG, Kabinet Pemerintahan Mundur

Kekacauan dipicu oleh harga LPG yang tidak terkendali.

Kazakhstan Ricuh Imbas Kenaikan Harga LPG, Kabinet Pemerintahan MundurKazakhstan. (pixabay/Chickenonline)

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

05 January 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev memberhentikan sejumlah anggota kabinetnya dan memberlakukan keadaan darurat di Almaty, kota terbesar di negara tersebut. Situasi itu terjadi, menyusul protes massal yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar hingga berujung ricuh. 

Dikutip dari Al Jazeera, Tokayev mengatakan, dirinya telah menerima pengunduran diri kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Askar Mamin dan meminta pejabat kabinet mengembalikan kontrol harga Liquified Petroleum Gas (LPG).

Tokayev juga memerintahkan pejabat kabinet untuk memperluas upaya pengendalian harga bensin, solar, dan barang konsumsi penting lainnya.

Malam Bentrokan

Diberitakan sebelumnya, terjadi bentrokan di Almaty antara polisi dan ribuan pengunjuk rasa sehari sebelum surat pengunduran itu diterima. Para demonstran menyerukan pengunduran diri  pemerintah.

Para pengunjuk rasa menyerang kendaraan petugas. Polisi mulai membalas dengan menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan kerumunan pengunjuk rasa yang menyerang kantor Wali Kota Almaty.

Untuk memadamkan kerusuhan, Tokayev pun memberlakukan keadaan darurat di Almaty dan provinsi Mangistau Barat. "Panggilan untuk menyerang kantor-kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal," kata Tokayev dalam pidato video di malam sebelumnya, dilansir dari Al-Jazeera, Rabu (5/1). 

“Pemerintah tidak akan jatuh, tetapi kami ingin saling percaya dan mengedepankan dialog daripada konflik,” lanjutnya. 

Awal kekacauan

Kekacauan ini bermula dari unjuk rasa yang pecah di kota Zhanazoen, wilayah Mangistau Barat pada Minggu (2/1) setelah pemerintah mencabut batas harga Liquified Petroleum Gas (LPG). Untuk  diketahui, masyarakat Mangistau bergantung pada LPG yang relatif murah sebagai bahan bakar utama kendaraan.

Kenaikan harga LPG juga mempengaruhi harga komoditas lain, termasuk makanan yanb sudah mengalami kenaikan tajam sejak awal pandemi Covid-19.

Alhasil, protes pun tak terbendung dan menyebar cepat ke bagian lain Mangistau dan Kazakhstan barat, termasuk pusat provinsi, Aktau, Almaty, serta ibu kota negara, Nursultan.