NEWS

Kemendag Fokuskan 3 Program Prioritas Ini Dalam Rencana Kerja 2024

Mulai persoalan rantai pasok, daya saing ekspor, dan SDM.

Kemendag Fokuskan 3 Program Prioritas Ini Dalam Rencana Kerja 2024Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam Rapat Kerja Kemendag 2023. (dok.Kemendag)
03 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perdagangan akan memfokuskan tiga program prioritas dalam rencana kerja 2024. Ketiga prioritas tersebut antara lain produktivitas yang tinggi dan efisien, menembus pasar non-tradisional luar negeri, dan penguatan sumber daya manusia (SDM).

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyebut bahwa fokus utama ini akan jadi salah satu fondasi untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045. "Ini memerlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu rata-rata 5-7 persen. Jika bisa diwujudkan, Indonesia bisa menjadi negara maju 2045," ujarnya dalam Rapat Kerja Kemendag 2023, seperti dikutip dari laman resmi Kemendag, Jumat (3/3).

Untuk mencapai tiga program prioritas, dalam Laporan dan Rumusan Rapat Kerja, Kemendag akan memfokuskan tiga langkah nyata yang akan dikerjakan secara kolaboratif yaitu efisiensi rantai pasok pangan dalam mendukung pemerataan pembangunan berkelanjutan, penguatan daya saing ekspor, dan transformasi SDM.

Efisiensi rantai pasok pangan

supply chain adalah proses yang penting dalam bisnis
ilustrasi kargo pengiriman barang (unsplash.com/Mika Baumeister)

Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto, menjelaskan bahwa guna menciptakan efisiensi rantai pasok pangan, Kemendag akan terus memantau dan mewaspadai pergerakan harga komoditas, terutama yang berkaitan dengan inflasi. "Rantai pasok yang efisien dapat meningkatkan volume perdagangan dan nilai tambah untuk mendukung pemerataan pembangunan berkelanjutan," katanya.

Sementara itu, pemanfaatan teknologi juga akan dilakukan oleh Kemendag, mencakup penguatan logistik nasional, peningkatan kapasitas pelaku usaha perdagangan, dan perlindungan konseumen serta penguatan iklim persaingan usaha yang sehat.

“Menerapkan QRIS di toko swalayan, mendorong edukasi, dan meningkatkan literasi digital kepada pedagang, dan pengelola Pasar Rakyat, perluasan pemanfaatan SRG (Sistem Resi Gudang) dan peningkatan pengawasan rantai pasok pangan,” kata Suhanto.

Penguatan daya saing ekspor

PEB adalah salah satu hal yang wajib dilakukan sebelum kegiatan ekspor barang
ilustrasi ekspor barang (pexels.com/Khunkorn Laowisit)

Related Topics