NEWS

Kemenperin Targetkan Kontribusi Industri Capai 20 Persen pada 2024

Target tercapai bila industri tumbuh 5 persen pada 2022.

Kemenperin Targetkan Kontribusi Industri Capai 20 Persen pada 2024Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (dok.Kemenperin)
09 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan kontribusi industri pengolahan nonmigas mencapai 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2024. Sebagai acuan, tahun ini proyeksinya adalah sebesar 18 persen. Target ini ditetapkan dalam rangka dukungan sektor industri pada upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa target ini akan tercapai bila pertumbuhan industri Indonesia minimal menyentuh 5 persen pada 2022. “Oleh karena itu, kami bertekad untuk turut menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku industri di tanah air,” ujarnya pada rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (8/9).

Mengutip keterangan Kemenperin, Agus mengatakan pandemi Covid-19 membawa dampak yang cukup berat bagi aktivitas sektor industri Indonesia. Bahkan, pertumbuhan industri manufaktur sempat minus 1,38 persen (YoY) pada pada kuartal I-2021. Namun, kondisi ini berangsur membaik, hingga pertumbuhannya menyentuh 6,58 persen pada kuartal II-2021.

Agus mengungkapkan, terjadinya lonjakan kinerja sektor industri karena adanya sejumlah stimulus dan kebijakan probisnis yang telah diluncurkan pemerintah. Langkah bertujuan untuk membangkitkan kembali gairah usaha para pelaku industri setelah terdampak pandemi Covid-19.

Stimulus dan kebijakan probisnis yang diluncurkan pemerintah

Industri otomotif yang meningkat cukup tajam setelah penerapan PPnBM DTP.
Industri otomotif yang meningkat cukup tajam setelah penerapan PPnBM DTP. (dok.Kemenperin)

Menperin menyebutkan, stimulus yang dikeluarkan pemerintah di antaranya pemberian fasilitas berupa relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Insentif fiskal ini mampu meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat, salah satunya pada produk mobil. Memasuki kuartal II-2021, laju penjualan mobil pun menanjak tajam lebih dari 758 persen.

Kebijakan lainnya yang sedang difokuskan oleh Kemenperin adalah program substitusi impor 35 persen pada 2022. Upaya strategis ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur di dalam negeri.

Agus menyampaikan bahwa kebijakan tersebut akan didukung dengan optimalisasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). “Strategi ini ditempuh guna merangsang pertumbuhan investasi di sektor industri substitusi impor dan peningkatan utilitas industri domestik,” ucapnya.

Selanjutnya, Kemenperin juga dorong tercapainya persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), sehingga dapat membantu serapan oleh pengadaan pemerintah. Upaya ini dilakukan agar produk dalam negeri terserap dengan baik di pasar domestik.

Upaya strategis lainnya, yakni pembatasan produk impor yang tayang pada e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Salah satu contohnya, kini sebanyak 79 jenis dari total 358 jenis alat kesehatan produksi dalam negeri sudah bisa menggantikan produk-produk impor di e-katalog LKPP.

Tujuh sektor yang diprioritaskan sebelum masuk era industri 4.0

Penerapan prokes di industri plastik.
Penerapan prokes di industri plastik. (dok.Kemenperin)

Related Topics