Pemerintah Tetapkan Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2022, Cek Tanggalnya
Kebijakan cuti bersama akan dirinci lewat keputusan bersama.
07 April 2022
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah telah menetapkan periode libur nasional hari raya Idulfitri 1443 Hijriah pada 2 dan 3 Mei 2022. Selain itu, pemerintah menetapkan jadwal cuti bersama Lebaran pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022.
“Keputusan mengenai cuti bersama ini akan diatur lebih rinci melalui Keputusan Bersama menteri-menteri terkait. Cuti bersama ini dapat digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang tua, dengan keluarga, dan handai taulan di kampung halaman,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers, Rabu (6/4).
Jokowi meminta masyarakat tidak lengah selama musim libur lebaran di tengah situasi pandemi belum usai. “Kita semua harus selalu waspada, bersegeralah melengkapi dengan vaksin booster, harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin, dan harus selalu bermasker pada saat di tempat umum atau dalam kerumunan,” ucapnya.
Jumlah pemudik Lebaran capai 85 juta orang
Jokowi memperkirakan jumlah pemudik Lebaran 2022 mencapai 85 juta orang. Dari jumlah tersebut, pemudik dari wilayah Jabodetabek diprediksi 14 juta orang, yang mana 47 persen di antaranya menggunakan kendaraan pribadi.
"Pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para pemudik bisa menjalankan perjalanan dengan aman dan nyaman,” ucapnya.
Persiapan mudik harus ekstra
Presiden meminta para menteri melakukan persiapan ekstra dalam menghadapi arus mudik tahun ini karena keinginan masyarakat untuk mudik pada tahun ini sangat tinggi.
Secara khusus, Jokowi telah menginstruksikan Polri dibantu TNI dan Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan persiapan mudik agar bisa berlangsung dengan baik.
“Jangan sampai keliru mempersiapkan jalur mudik yang baik, dan bisa meminimalisir kemacetan dan penumpukan arus mudik maupun arus balik nantinya. Harus mulai dihitung betul. Ini bisa, kalau yang saya tangkap di bawah, ini semuanya ini mau mudik semua. Jadi, persiapannya juga harus ekstra,” ujarnya pada Sidang Kabinet Paripurna (5/4).
Kebijakan yang menempatkan empati kepada rakyat
Berkaitan dengan Idulfitri, Presiden mengingatkan para menterinya di kabinet untuk selalu menempatkan empati pada rakyat dalam setiap pengambilan kebijakan. “Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat,” katanya.
Pemerintah perlu fokus pada hal ini, mengingat kondisi geopolitik dalam konflik Rusia-Ukraina dapat menimbulkan gejolak harga komoditas global, dan Indonesia bisa terkena dampaknya.
Angka inflasi di berbagai negara seperti di Amerika Serikat yang mencapai 7,9 persen, Uni Eropa 7,5 persen, hingga Turki di angka 54 persen, turut memberikan dampak lonjakan harga energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan di dalam negeri.
Related Topics
Related Articles