NEWS

Mengenal Apa Itu Jurnal Predator dan Ciri-Cirinya, Waspada!

Perlu diwaspadai oleh para peneliti dan akademisi

Mengenal Apa Itu Jurnal Predator dan Ciri-Cirinya, Waspada!ilustrasi membuat jurnal ilmiah (unsplash/christin hume)
22 April 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Istilah Jurnal Ilmiah internasional tentunya cukup familer di kalangan akademisi, seperti mahasiswa dan dosen. Selain dijadikan referensi penelitian, tidak jarang para akademisi melakukan publikasi karya ilmiah yang sudah dibuat pada sebuah jurnal ilmiah.

Biasanya, publikasi jurnal ilmiah internasional dilakukan sebagai salah satu syarat kelulusan bagi sebagian mahasiswa. Untuk kalangan dosen, publikasi berguna sebagai persyaratan untuk bisa naik pangkat.

Di antara jenis jurnal yang beredar, jurnal predator perlu dihindari karena sangat merugikan. Pasalnya, jurnal tersebut mempunyai dampak signifikan pada kualitas jurnal dan reputasi penulisnya.

Lantas, apa itu jurnal predator? Berikut informasi terkait pengertian hingga ciri-ciri jurnal predator yang wajib Anda ketahui.

Apa itu jurnal predator?

Setelah mendengar istilah tersebut, tidak jarang orang menanyakan, “apa itu jurnal predator?” Berbeda dengan jenis jurnal ilmiah lainnya, jurnal predator sangat tidak disarankan untuk dipakai oleh civitas akademika.

Jurnal predator adalah jurnal ilmiah internasional yang tidak melalui proses penerbitan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam proses penerbitannya, penerbit jurnal predator tidak melakukan proses penyuntingan dan peninjauan ilmiah.

Sederhananya, jurnal predator merupakan karya ilmiah yang tidak dapat dipercaya isi penelitian karena kualitas tulisannya meragukan.

Awal mula munculnya istilah jurnal predator

Istilah jurnal predator muncul pada tahun 2010 oleh Jeffery Beall, seorang pustakawan dari Universitas Colorado. Di dalam blog pribadinya, ia membuat beall's list yang merangkum beberapa daftar hitam yang termasuk ke dalam jurnal predator. 

Pada awalnya, jurnal predator dipakai sebagai model bisnis yang mengeksploitasi  jurnal open access (OA). Dengan menawarkan harga publikasi yang tidak semahal jurnal OA, penerbit tidak memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkannya.

Tidak heran, hadirnya jurnal predator menjadi kekhawatiran tersendiri di kalangan akademis. Maka dari itu, banyak perguruan tinggi yang melarang pemakaian jurnal predator sebagai rujukan atau referensi.

Related Topics