Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kopi Arabika Java Preanger UKM Subang Tembus Pasar Arab Saudi

Shutterstock/Kai Reschke

Jakarta, FORTUNE - Industri kopi di Subang, Jawa Barat terus bergeliat. Sebanyak 18 ton kopi produk pelaku usaha kecil menengah (UKM) Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) dilepas ke pasar Arab Saudi pada Jumat (17/9).

Pelepasan dipimpin Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki didampingi Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, dan Bupati Subang Ruhimat. 

Tentu saja capaian ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk dapat memperkokoh posisinya di pasar kopi Arab Saudi. Terlebih dengan reputasi Indonesia sebagai salah satu penghasil specialty coffee terbaik di dunia. Saat ini Indonesia sebagai salah satu eksportir utama biji kopi dunia dan memiliki volume ekspor biji kopi terbesar kelima di dunia.

Potensi ekspor kopi Indonesia

Potensi transaksi ekspor kopi produk Koperasi GLB ke Arab Saudi mencapai US$ 1 juta dengan volume 150 ton untuk satu tahun ke depan. Adapun kopi yang diekspor ke Arab Saudi tersebut merupakan kopi arabika java preanger yang tumbuh di wilayah Jawa Barat dengan spesifikasi di antaranya proses alami, proses pencucian madu, dan proses pencucian penuh. Kopi-kopi tersebut memiliki cita rasa unik yang dipengaruhi oleh cara pengolahannya.

“Kemendag berkomitmen untuk mendorong UKM agar bisa ‘Go Global’ sesuai arahan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Kami mengapresiasi eksportir Indonesia yang tetap mempertahankan ekspornya meskipun di masa pandemi. Diharapkan komoditas lain akan mengikuti keberhasilan komoditas kopi java preanger dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia," kata Didi dikutip dari keterangan resmi Kamis (23/9).

Koperasi Produsen GLB merupakan koperasi berskala nasional dengan slogan “Milenial Bertani dan Berkebun” dengan usaha utama berupa pertanian dan perkebunan. Koperasi ini fokus pada
usaha budidaya komoditas kopi jenis arabika dan robusta dengan bekerja sama dengan Perum Perhutani, PTPN VIII, Kopi Hofland Subang, kelompok tani kopi, serta pelaku usaha kopi.

Didi menambahkan, kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2021 mencatatkan rekor tertinggi yaitu mencapai US$ 21,42 miliar mematahkan rekor yang sebelumnya dicatatkan pada Agustus 2011.
Kemendag mengapresiasi langkah progresif yang diambil pelaku usaha nasional, termasuk Koperasi GLB.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak terkait, termasuk Pemerintah Kabupaten Subang dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui program Desa Devisa Kopi di Subang.

“Diharapkan sinergitas yang terjalin antara petani, eksportir, dan pemerintah terus dijaga dan ditingkatkan untuk mendorong ekspor nonmigas nasional, terutama sektor pertanian dan
perkebunan.

Faktor kunci lainnya adalah dengan mengelola hubungan dengan buyer untuk memperoleh informasi yang aktual yang dapat menjadi keunggulan komparatif memenangkan pasar ekspor global. Untuk itu, Kemendag terus memberikan dukungan dan perhatian bagi para buyer produk Indonesia melalui berbagai program,” kata Didi.

Sementara Direktur Eksekutif LPEI D James Rompas menyampaikan, bahwa pihaknya optimis dan yakin dengan potensi Subang akan komoditas kopinya.

“Diharapkan melalui program pelatihan yang telah dijalankan dapat meningkatkan kapasitas petani sehingga kualitas biji kopinya semakin memenuhi kebutuhan pasar global,” ujarnya.

Ekspor kopi terus meningkat

Pada periode Januari–Juli 2021, ekspor kopi Indonesia tercatat mencapai US$ 400,96 juta. Tujuan ekspor Indonesia di antaranya Amerika Serikat dengan pangsa pasar 24 persen, Mesir (11 persen), Jepang (9 persen), Malaysia (7 persen), dan Italia (6 persen). Sementara pada 2020, Indonesia tercatat sebagai negara pengekspor kopi ke-9 dunia, di bawah Brasil, Swiss, Jerman, Kolombia, Vietnam, Italia, Prancis, dan Honduras.

Adapun data kemendag mencatat kinerja ekspor kopi Indonesia periode Januari hingga Juni 2021, mencapai US$ 645,3 juta. Ini berbeda dengan tahun 2020, pada tahun ini terjadi pertumbuhan nilai ekspor sebesar 4,02 persen.

Adapun tujuan utama ekspor kopi Indonesia meliputi beberapa negara. Di antaranya, Filipina dengan angka ekspor 35,9 persen, Amerika Serikat dengan angka ekspor 13,1 persen. Menyusul beberapa negara lain, yakni Malaysia, Jepang, dan Mesir. Masing-masing dengan angka ekspor di bawah 7 persen dari total ekspor keselurahan.

Biji kopi Indonesia bersaing di Arab Saudi

Pasar biji kopi natural Arab Saudi masih dikuasai biji kopi dari benua Afrika antara lain dari Ethiopia dan Uganda. Namun, menurut salah satu pemilik roastery, beans washed biji kopi asal Indonesia juga tersedia dan cukup bersaing di Arab Saudi. 

Biji kopi asal Indonesia sebetulnya sudah cukup lama dikenal dan menjadi favorit penikmat kopi Arab Saudi. Akan tetapi, banyak pengusaha kopi mendapatkannya biji kopinya melalui pihak ketiga dengan jumlah yang tentunya terbatas.

Upaya mendukung peningkatan ekspor kopi Indonesia ke Arab Saudi pun dilakukan KBRI Riyadh melalui kegiatan Coffee Cupping 'Roast of Indonesia' di Al Khobar, Arab Saudi (09/07). Sebanyak 22 orang pemilik dan pengusaha café serta roastery kota Khobar, Dammam, Riyadh, Qassim dan Qatif berkesempatan mencoba sampel biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia antara lain Bali, Aceh, Toraja, dan Flores.

Kegiatan ini juga diikuti secara daring oleh para eksportir pemilik sampel kopi di Indonesia, agar terjadi kontak bisnis langsung dengan pengusaha Saudi yang tertarik mengimpor biji kopi dari Indonesia. Cara demikian diharapkan meringkas rantai kesediaan (supply chain) kopi asal Indonesia, sehingga pemilik café dan roastery biji kopi di Arab Saudi bisa mendapatkan langsung dari produsen.

Konsumsi kopi per kapita di Arab Saudi tercatat 1,79 kg. Pasar kopi Arab Saudi pada tahun 2021-2027 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 6,2 persen. Tentu saja hal ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk dapat memperkokoh posisinya di pasar kopi Arab Saudi.

Share
Topics
Editorial Team
Desy Yuliastuti
pingit aria mutiara fajrin
Desy Yuliastuti
EditorDesy Yuliastuti
Follow Us