Jakarta, FORTUNE – Pemerintah memperkuat kerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dalam pengembangan rantai pasok industri semikonduktor Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk studi, publikasi, proyek bersama, dan kegiatan peningkatan kapasitas di bidang kerja sama ekonomi internasional.
Pangsa ASEAN semikonduktor pada 2029 diperkirakan mencapai US$3 miliar. "India mempersiapkan untuk sebesar US$1,5 miliar. Jadi kita bersaing dengan India,” ujar Airlangga setelah penandatanganan MoU dengan ERIA, Selasa (30/7).
Nantinya, ERIA melakukan Kajian Rantai Pasok Semikonduktor untuk ASEAN dan India. Asia Tenggara diproyeksikan akan memiliki 10 persen pangsa perakitan dan pengujian semikonduktor global pada tahun 2027. Sementara itu, pendapatan di pasar semikonduktor di Indonesia diproyeksikan mencapai US$2,9 miliar pad 2029. Dengan kajian ini, Indonesia akan lebih matang dalam mempersiapkan ekosistem.
“Saya harap kerja sama antara kedua pihak dapat semakin erat, khususnya terhadap upaya aksesi Indonesia dalam OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Saya yakin dengan sumber daya yang ERIA miliki, akan memperkuat Tim Nasional OECD dalam memenuhi target 3 tahun keanggotaan Indonesia di OECD”, ujar Menko Perekonomian.