NEWS

Bisa Tekan Impor US$209,8 Juta, Pemerintah Dorong Hilirisasi Silika

Industri silika hingga silikon wafer belum ada di RI.

Bisa Tekan Impor US$209,8 Juta, Pemerintah Dorong Hilirisasi SilikaPlt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ignatius Warsito dalam media breafing di Jakarta, Senin (28/8).
by
18 September 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong hilirisasi komoditas silika berpotensi untuk terus dikembangkan sebagai bahan baku industri semikonduktor.

Dari sisi potensi bahan baku industri photovoltaic (PV) module dan semikonduktor, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, potensi nilai substitusi impor untuk silikon wafer mencapai US$17,7 Juta, lalu US$120 juta untuk produk semi konduktor, US$6,2 juta untuk sel solar tidak dirakit, dan US$65,9 juta untuk sel solar dirakit. Artinya, nilai impor yang dapat ditekan dengan substitusi ini mencapai US$209,8 Juta.

“Indonesia perlu mendorong pengembangan industri hulu dan industri antara melalui hilirisasi silika menjadi wafer silikon berbasis solar grade silicon (SGS) dan electronic grade silicon (EGS). Wafer silikon merupakan material building block bagi industri semikonduktor dan sel surya, namun saat ini industri yang mengolah silika hingga menjadi wafer silikon solar grade belum tersedia di Indonesia,” ujar Staf Ahli bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Ignatius Warsito, dalam keterangan yang dikutip Senin (18/9).

Untuk mencapai pengembangan hilirisasi silika menjadi wafer silikon, perlu dilakukan beberapa kegiatan penunjang, seperti penyusunan roadmap industri wafer silikon dan pembuatan pohon industri secara komprehensif.

Tempat potensial tambang pasir silika

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam (ISKBGNL) Kemenperin, Wiwik Pudjiastuti, mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, di Indonesia terdapat 328 perusahaan pencadangan pasir silika, 98 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), 82 pemegang IUP Eksplorasi dengan realisasi penambangan pasir silika pada 2021 sebesar 2,01 juta meter kubik, dan 330 juta ton total cadangan.

Lokasi potensial tambang pasir silika: Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

“Kuarsit total sumber dayanya sebesar 297 juta ton dan lokasi utama potensi penambangannya ada di Aceh,’’ kata Wiwik.

Utilisasi pengolahan pasir silika baru separuh

Lebih lanjut, Wiwik mengatakan berdasarkan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin, saat ini terdapat 21 perusahaan pengolahan pasir silika dengan kapasitas terpasang 738.536 ton per tahun dengan realisasi volume produksi dari sembilan perusahaan pada 2022 mencapai 404.755 ton. 

“Dari sembilan perusahaan yang tersebar di Jawa dan Kalimantan tersebut, utilisasinya sebesar 68,48 persen. Sedangkan untuk jenis produknya, masih diminati pasir silika, tepung silika, dan resin coated sand,” ujarnya.

Mulai tahun ini Kemenperin akan menyusun Rencana Aksi Kebijakan Hilirisasi KomoditasSilika/Kuarsa, dimulai dengan penyusunan draf Peta Jalan Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon 2025–2035 demi mewujudkan kemandirian industri PV Module & Semikonduktor yang akan mulai disusun pada tahun ini.

Kemudian finalisasi penyusunan Roadmap Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon 2025–2035 akan mulai dilaksanakan pada 2024.

Related Topics