Kadin Nilai Prospek Pertumbuhan Ekonomi RI Positif, Ini Indikatornya
Indonesia dinilai memiliki fundamental ekonomi kokoh.

05 August 2022
Jakarta, FORTUNE - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia melihat prospek perkembangan perekonomian Indonesia dalam zona positif, meski dunia mengalami banyak ketidakpastian. Hal ini tercermin pada keberhasilan Indonesia melewati titik kritis pandemi Covid-19.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian RI pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5.01 persen secara tahunan. Padahal ekonomi global yang sedang dihadapi tantangan.
“Indonesia saat ini berada di fundamental ekonomi yang kokoh, kegiatan retail dan pariwisata sudah menuju posisi normal seperti sebelum pandemi Covid-19,” Wakil Ketua Umum Bidang Fiskal dan Publik KADIN Suryadi Sasmita dalam keterangannya, Kamis (4/8).
Dari segi pendapatan negara, pajak Indonesia tahun 2021 menyentuh angka di atas 100 persen. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus jika dibandingkan oleh negara-negara lain.
"Pertengahan tahun (pendapatan pajak) sudah lewati target, sampai akhir tahun kita berprinsip bahwa penerimaan pajak pasti akan tercapai," imbuhnya.
Suryadi juga menilai, Indonesia memiliki keuntungan sebagai salah satu pemasok lima komoditas utama dunia, yakni batu bara, bauksit, timah, minyak sawit dan nikel."Ini kita punya pegangan tahun ini dan tahun depan, lima komoditas ini melonjaknya cukup baik sehingga masih bisa mempertahankan cadangan devisa kita,” ujarnya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
KADIN juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan membaik di kisaran 5 persen.
Selian itu, bursa saham Indonesia juga membaik dibanding negara lain, yakni menempati posisi kedua best performance dengan pertumbuhan 4,4 persen. Hal ini meningkatkan rasa percaya market terhadap Indonesia.
Namun untuk tingkat inflasi, KADIN memprediksi sampai akhir tahun 2022 berada di level 4,5 persen.
Untuk sektor perdagangan, Suryadi menyebut Indonesia mencatatkan kinerja yang baik. Hingga semester I tahun 2022, surplus perdagangan Indonesia mencapai US$25 miliar, meningkat 110 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.
“KADIN optimis akan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara tetangga semakin baik, saling menguatkan perekonomian satu sama lain demi terwujudnya pemulihan perekonomian global yang inklusif,” ujarnya.
Indonesia belum akan resesi

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2022 berada di atas 5 persen secara tahunan.
Sri Mulyani menilai outlook gross domestic product (GDP) kuartal II tahun 2022 masih positif lantaran konsumsi tercatat sangat kuat. Oleh karena itu, menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2022 akan meningkat dari kuartal sebelumnya.
"Kami memperkirakan kuartal II masih akan tumbuh di atas 5 persen, terutama kuartal I waktu itu 5,01 persen, maka kami memperkirakan kuartal II juga akan bertahan di atas 5 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat KSSK di Jakarta, Senin (1/8).
Jika proyeksi tersebut sesuai kenyataan maka ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen selama tiga kuartal beruntun. Artinya, resesi akan semakin menjauh dari Bumi Pertiwi.