Kunjungan Pariwisata Capai 13,9 Juta, Wisman Asal Eropa Paling Royal
Wisman asal Malaysia mendominasi kunjungan ke Indonesia.

Fortune Recap
- Pada Desember 2024, total kunjungan wisman mencapai 1.244.372, naik 13,95 persen secara bulanan dan 8,72 persen dibandingkan dengan Desember 2023.
- Wisman asal Malaysia mendominasi kunjungan ke Indonesia sepanjang 2024 dengan peningkatan kunjungan sebesar 26,84 persen secara bulanan dan 4,68 persen secara tahunan.
Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 13.902.420 atau meningkat 19,05 persen dibandingkan dengan 2023, serta menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir sejak 2020.
Kendati demikian, jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan 2019, yang mencatatkan 16,1 juta kunjungan.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan pada Desember 2024 saja, jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama mencapai 1.082.544, sementara melalui pintu masuk perbatasan 161.828.
“Dengan demikian, total kunjungan wisman pada bulan Desember 2024 mencapai 1.244.372 kunjungan, meningkat 13,95 persen secara bulanan dan naik 8,72 persen dibandingkan Desember 2023,” kata dia dalam konferensi pers pada Senin (3/2).
Berdasarkan kebangsaan pengunjung, wisatawan asal Malaysia masih mendominasi kunjungan pada Desember 2024, diikuti oleh wisatawan dari Singapura dan Australia.
Peningkatan kunjungan oleh wisatawan asal Malaysia mencapai 26,84 persen secara bulanan dan 4,68 persen secara tahunan. Mayoritas wisman Malaysia masuk melalui Batam, sementara wisatawan asal Australia lebih banyak masuk melalui Bandara Ngurah Rai, Bali.
Secara kumulatif sepanjang 2024, wisman Malaysia menjadi yang terbanyak melakukan kunjungan ke Indonesia, disusul oleh Australia dan Singapura. Jika dibandingkan dengan 2023, kunjungan dari Malaysia meningkat 19,83 persen. Wisatawan dari negara tersebut paling banyak masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Rata-Rata lama tinggal dan pengeluaran wisman
Dari total 13,9 juta kunjungan wisman sepanjang 2024, sekitar 4,8 juta atau 34,5 persen berasal dari kawasan ASEAN. Kunjungan dari negara-negara kawasan ini meningkat 13 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan menyumbang pertumbuhan tertinggi dengan peningkatan 29 persen dibandingkan dengan 2023.
Namun begitu, wisatawan asal ASEAN memiliki rata-rata lama tinggal terendah, yaitu sekitar 3,64 hari dengan pengeluaran rata-rata US$743 per kunjungan.
Secara keseluruhan, rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia pada Desember 2024 adalah 6,98 malam. Wisman asal Yaman menyumbang durasi tinggal terlama, yakni 36,14 malam, sementara wisman dari Thailand memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat, yakni 2,75 malam.
Jika dilihat berdasarkan kawasan, wisatawan dari Eropa berkontribusi pada pengeluaran tertinggi dibandingkan dengan kelompok wilayah lain. Mereka rata-rata menghabiskan sekitar US$2.009 selama kunjungan dengan rata-rata lama tinggal 12,22 hari.
Sementara itu, wisatawan asal Afrika memiliki masa tinggal terlama dengan 14,87 hari, dan pengeluaran rata-rata US$1.062 per kunjungan.
Pada triwulan IV-2024, pengeluaran rata-rata wisman mencapai US$1.287,33 per kunjungan. Wisman paling banyak menghabiskan uang untuk akomodasi serta makanan dan minuman, yang mencakup 57,49 persen dari total pengeluarannya.
Secara tahunan, pengeluaran rata-rata wisman di Indonesia mencapai US$1.391,85.