NEWS

Menghabiskan Rp128,2 miliar, Ini 3 Venue PON XX Tambahan

Ketiga venue tambahan itu guna mendukung PON XX di Papua

Menghabiskan Rp128,2 miliar, Ini 3 Venue PON XX TambahanNTARA FOTO/Gusti Tanati/wpa/rwa
by
31 August 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan tiga venue tambahan yakni sepatu roda, dayung, dan panahan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2021. Pembangunan ketiganya menghabiskan anggaran Rp128,2 miliar.

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan arena olahraga tersebut sudah dimanfaatkan untuk latihan para atlet. Dengan terbangunnya venue itu, ia mengungkapkan harapan dari Presiden Joko Widodo agar dapat dikelola dengan baik oleh Pemerintah Provinsi Papua.

"Sebab merawat aset yang terbangun jauh lebih sulit ketimbang pembangunannya. Aset dengan nilai investasi yang sangat mahal harus bisa dimanfaatkan dan dipelihara oleh pemuda Papua demi mengukir prestasi olah raga nasional di Timur Indonesia," kata Wempi dalam keterangannya, Minggu (29/8).

Adapun, ketiganya dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Ditjen Cipta Karya sejak 25 Februari 2020, dan dikerja samakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan Manajemen Konstruksi PT Yodya Karya (Persero). 

1. Daya Tarik 3 Veneu Tambahan PON XX

Untuk arena sepatu roda berlokasi di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura dengan luas lahan 26.520 meter persegi dan luas bangunan 6.067 meter persegi. Venue ini dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana pendukung venue seperti tribun berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lux dan penerangan safe zone 449 lux, sistem tata suara, dan scoring board.

Kemudian, arena dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan Merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Dukungan infrastruktur venue dayung diawali dengan pembangunan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 10.000 meter persegi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air.  Selanjutnya di area reklamasi dibangun gudang perahu seluas 1.750 meter persegi, ponton modular 521 meter persegi, gangway 2 unit, dan 1 unit menara finish setinggi 14,4 meter. 

Venue ini memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter dengan lebar 81 meter (9 lintasan) dan dilengkapi 1 unit menara start, 5 unit menara pantau, 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, dan 2 unit obstacle canoe slalom.

Terakhir, arena Panahan dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Venue ini  memanfaatkan lahan seluas 40.863 meter persegi dan luas bangunan 1.217 meter persegi dengan landsekap pegunungan Cycloop yang menjadi daya tariknya. 

Di kawasan arena Panahan PON juga  dilengkapi lapangan bertanding seluas 10.100 meter persegi dan lapangan latihan seluas 8.207 meter persegi. Di mana pada lapangan tanding dilengkapi sistem pembuangan air di bawah lapangan, penerangan, dan tata suara. 

2. Arena olahraga sudah dimanfaatkan sejumlah atlet

Saat ini ketiga venue tambahan tersebut sudah dimanfaatkan oleh sejumlah atlet, khususnya dari kontingen Papua dan Papua Barat untuk berlatih. Salah satu Atlet Sepatu Roda Kontingen Papua, Dinda (18), mengaku senang dan bangga mendapatkan kesempatan menjajal venue Sepatu Roda bertaraf internasional yang dibangun di Papua. Dia berharap adanya venue baru ini bakal muncul atlet potensial, khususnya dari Papua yang nantinya bisa menjadi andalan Tim Nasional Indonesia. 

"Saya kira sangat bagus, bangga juga di Papua ada venue Sepatu Roda yang kualitasnya internasional. Dengan adanya fasilitas seperti ini semoga bisa menjaring bibit-bibit baru, tidak cuma di Jakarta saja," kata Dinda.

Related Topics