NEWS

Luhut Ungkap Ketidakpastian 2022 Bukan Cuma Karena Omicron

Ada beberapa faktor yang memengaruhi ketidapastian global.

Luhut Ungkap Ketidakpastian 2022 Bukan Cuma Karena OmicronShutterstock/fotone agus
by
16 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia masih akan menghadapi ketidakpastian pada 2022. Penyebabnya bukan hanya karena varian baru COVID-19. 

Variabel penting yang harus diantisipasi adalah pengurangan stimulus dari The Fed dan bank-bank sentral lainnya. Langkah strategis tersebut diperkirakan dapat menyebabkan gangguan likuiditas untuk pasar negara-negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.

Ancaman ketidakpastian lainnya muncul karena masalah perekonomian domestik yang terjadi di Tiongkok. Persoalan ini akan berpotensi mengganggu ekonomi Indonesia lantaran Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia. “Situasinya akan lebih buruk jika hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok memanas, seperti di era perang dagang,” ujar Luhut dalam acara Jakpost Up Close: Economic Outlook 2022 yang digelar secara virtual, Kamis (16/12)..

Perubahan iklim turut menyumbang ketidakpastian

Kemudian, Luhut menilai kondisi perubahan iklim akan menyebabkan munculnya ketidakpastian global. Berbagai negara, kata Luhut, telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan menekan penggunaan bahan bakar fosil.

Dalam kondisi seperti ini, penanganan pandemi COVID-19 dan transformasi ekonomi harus dilakukan secara beriringan. Pemerintah, kata dia, telah membuka peluang investasi di berbagai sektor potensial seperti kesehatan untuk mendukung pemulihan perekonomian.

“Pemerintah mendorong investasi di bidang kesehatan. Kami telah menjelajahi berbagai negara, seperti Amerika, Eropa, Uni Emirat Arab, dan Tiongkok. Ada banyak negara yang tertarik untuk berinvestasi di sektor kesehatan (di Indonesia),” katanya.

Pemerintah pun mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah agar Indonesia tak hanya bergantung sebagai pengekspor bahan baku.

Kunci pemulihan ekonomi

Kendati bukan satu-satunya faktor ketidakpastian, perkembangan varian Omicron menurutnya sangat berpengaruh pada pemulihan ekonomi pada 2022. Varian ini telah menyebar di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan memberikan ancaman terhadap munculnya gelombang ketiga. “Karena itu perkembangan varian Omicron akan menjadi kunci pemulihan ekonomi pada 2022,” ujarnya.

Jika varian Omicron terbukti memberikan ancaman terhadap kesehatan, pemulihan ekonomi akan berlangsung lebih lambat pada 2022. Sebaliknya, jika varian ini tidak membawa risiko besar, meski lebih mudah menular, pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih cepat. “Kita bisa berharap pemulihan berlangsung lebih cepat karena kita bisa hidup bersama virus dengan lebih aman,” tutur Luhut.

Lama berkelindan dengan wabah, menurut Luhut, Indonesia sejatinya memiliki harapan untuk memperbaiki perekonomiannya pada 2021. Dia pun optimistis kondisi ekonomi bisa membaik seiring dengan menurunnya tren penyebaran kasus COVID-19 pada awal tahun.

Related Topics