NEWS

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Capai 5,44 persen

Pertumbuhan ekonomi semester I-2022 sebesar 5,23 persen.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Capai 5,44 persenKepala BPS, Margo Yuwono. (dok. Badan Pusat Statistik)

by Hendra Friana

05 August 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan PDB  atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.919,9 triliun dan atas dasar harga konstan Rp 2,923,7 triliun.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 dibandingkan kuartal I-2022 tumbuh 3,72 persen. Bila dibandingkan kuartal II-2021 atau yoy tumbuh 5,44 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).

Margo menuturkan, pertumbuhan kuartal kedua terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali konstruksi yang terkontraksi sebesar 6,05 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,15 persen dan administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 9,28 persen.

Sementara itu, lapangan usaha pertambangan dan penggalian; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; serta industri pengolahan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 3,56 persen; 2,17 persen; dan 0,04 persen.

Sementara itu, beberapa lapangan usaha lainnya yang tumbuh tinggi di antaranya jasa pendidikan sebesar 7,43 persen; transportasi dan pergudangan sebesar 6,78 persen; dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 4,94 persen.

Sementara itu, dilihat berdasarkan kontribusinya, struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.

Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan atau manufaktur sebesar 17,84 persen; diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 13,06 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,98 persen; dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,71 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 56,59 persen.

Pertumbuhan ekonomi semester I

Kemudian, jika dilihat secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi pada semester I-2022 sebesar 5,23 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha kecuali administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib serta jasa pendidikan yang masing-masing terkontraksi sebesar 1,60 persen dan 1,42 persen.

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transportasi dan pergudangan sebesar 18,56 persen. Diikuti Jasa Lainnya sebesar 8,75 persen; pengadaan listrik dan gas sebesar 8,18 persen; penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,17 persen; dan informasi dan komunikasi sebesar 7,61 persen.

Sementara berdasarkan komponen pengeluarannya, pertumbuhan ekonomi semester I terjadi pada hampir semua komponen, kecuali PK-P yang mengalami kontraksi sebesar 6,27 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 18,26 persen; diikuti Komponen PK-LNPRT sebesar 5,43 persen; Komponen PK-RT sebesar 4,93 persen; dan Komponen PMTB sebesar 3,59 persen. Sementara itu, komponen impor barang dan jasa tumbuh sebesar 14,05 persen.