NEWS

Pertamina Bantah Isu tentang Penghentian Penjualan Pertalite

Keputusan ada di tangan pemerintah.

Pertamina Bantah Isu tentang Penghentian Penjualan PertaliteShutterstock/saiko3p
10 May 2024

Fortune Recap

  • PT Pertamina Patra Niaga membantah telah menyetop penyaluran BBM jenis Pertalite (RON 90) karena mulai dipasarkannya BBM baru Pertamax Green (95).
  • Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) yang kuota penyalurannya telah ditetapkan pemerintah, dan masih terus disalurkan di semua wilayah.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menyampaikan bantahan atas isu penghentian penyaluran BBM jenis Pertalite (RON 90) menyusul mulai dipasarkannya BBM jenis baru, Pertamax Green (95).

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa sesuai dengan Kepmen ESDM No.37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) yang kuota penyalurannya ditetapkan pemerintah. Dengan demikian, perubahan dalam penyalurannya juga harus melalui kebijakan pemerintah.

"Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan pemerintah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Irto dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (10/5)

Pertamax Green 95 adalah produk terbaru dari PT Pertamina Patra Niaga yang memiliki kandungan ethanol sebesar 5 persen. Penjualannya dimulai di 10 titik SPBU di Surabaya dan 5 titik SPBU di Jakarta. 

Pada akhir April lalu, Pertamax Green 95 baru tersedia di 65 SPBU per April 2024 dan hanya terbatas di Jabodetabek dan Jawa Timur, sementara jumlah SPBU di seluruh Indonesia mencapai 8.000.

"Berkaitan dengan adanya pemberitaan mengenai penggantian/penghapusan Pertalite dengan Pertamax Green 95, hal ini tidak benar," katanya saat itu.

Lebih lanjut Irto mengatakan Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

"Prinsipnya kami akan ikuti dan jalankan semua kebijakan pemerintah," ujar Irto.

Hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional mencapai 9,9 juta kiloliter (KL), dari total kuota Pertalite 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.

Irto menyatakan Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat.

“Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” katanya.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa komitmen Pertamina dalam menyalurkan BBM jenis Pertalite sejalan dengan upaya Pertamina menjaga ketahanan energi nasional.

"Dengan menyediakan BBM subsidi, Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional" ujar Fadjar.

Related Topics