Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Donald Trump (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Intinya sih...

  • Trump ganjar tarif impor 50% ke Brasil mulai Agustus 2025

  • Kekecewaan Trump atas persidangan Bolsonaro, yang dianggap witch hunt

  • Tarif juga respons atas tindakan Mahkamah Agung Brasil terhadap media sosial

Jakarta, FORTUNE - Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump kembali membuat gebrakan kebijakan perdagangan global. Dalam sebuah surat resmi berkop Gedung Putih yang diunggah langsung melalui akun Truth Social miliknya, Trump mengumumkan pengenaan tarif impor sebesar 50 persen terhadap seluruh barang yang dikirim dari Brasil ke AS.

Langkah ini tak hanya didasari alasan ekonomi, tapi juga dilatarbelakangi oleh kekecewaan pribadi Trump atas perlakuan Brasil terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro.

Trump menyebut persidangan terhadap Bolsonaro—yang didakwa mencoba membatalkan hasil pemilu 2022—sebagai "aib internasional" dan menyamakannya dengan witch hunt (perburuan penyihir). Dalam suratnya kepada Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, tertanggal 9 Juli 2025.

"Cara Brasil memperlakukan mantan Presiden Bolsonaro — seorang pemimpin yang sangat dihormati di seluruh dunia selama masa jabatannya, termasuk oleh Amerika Serikat — merupakan aib internasional. Persidangan ini seharusnya tidak terjadi. Ini adalah bentuk Witch Hunt yang harus segera dihentikan!,” tulis Trump.

Sebagai bentuk respons, mulai 1 Agustus 2025, Amerika Serikat akan memberlakukan tarif 50 persen untuk semua produk Brasil—terpisah dari tarif sektoral lain. Bahkan, barang yang ditransitkan untuk menghindari bea masuk tersebut tetap akan dikenai tarif serupa.

Langkah ini dinilai sarat unsur personal. Pasalnya, Trump sendiri didakwa pada 2023 atas usahanya membatalkan hasil Pilpres AS 2020. Hubungan dekat Trump dengan Bolsonaro pun bukan rahasia. Pada 2020, mereka bahkan sempat bertemu di resor pribadi Trump, Mar-a-Lago.

Bolsonaro kini tengah menghadapi sidang Mahkamah Agung Brasil atas dugaan konspirasi untuk mempertahankan kekuasaan pasca-kekalahan di 2022. Ia telah dijatuhi larangan mencalonkan diri hingga 2030. Sidang terhadap 26 terdakwa lainnya akan digelar dalam beberapa bulan ke depan.

Tanggapan Brasil atas keputusan Trump

Mengutip dari laporan Fortune, menanggapi surat Trump, Wakil Presiden Brasil Geraldo Alckmin menyatakan keheranannya. "Saya rasa dia mendapat informasi yang salah," ujarnya. "Presiden Lula dipenjara hampir dua tahun. Tidak ada yang mempertanyakan lembaga peradilan. Ini urusan internal hukum kami.”

Namun bagi Trump, isu ini lebih dari sekadar hukum. Ia mengkritik keras tindakan Mahkamah Agung Brasil yang menjatuhkan denda pada perusahaan media sosial, termasuk X (dulu Twitter), karena melanggar kebijakan lokal. Trump menyebutnya sebagai "Perintah Sensor yang RAHASIA dan MELANGGAR HUKUM", dan berjanji akan meluncurkan penyelidikan berdasarkan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan 1974.

Perusahaan X sendiri dimiliki oleh Elon Musk, sekutu politik Trump, yang baru-baru ini juga mundur dari jabatan sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS usai berselisih soal rencana anggaran Trump yang kontroversial. Selain itu, Trump juga memiliki media sosial sendiri, Truth Social.

Dalam suratnya, Trump menegaskan bahwa tarif ini bisa meningkat jika Brasil membalas dengan tarif serupa. "Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif Anda, maka berapa pun angkanya, akan kami tambahkan ke tarif 50 persen yang telah kami kenakan,” ujarnya.

Trump juga menyampaikan bahwa meski tarif tersebut dilatarbelakangi ketidakseimbangan perdagangan, ia membuka peluang untuk menurunkan atau mencabutnya jika Brasil bersedia membuka pasarnya bagi AS dan menghentikan kebijakan tarif dan non-tarif yang dianggap merugikan.

Produk Brasil yang paling terdampak termasuk minyak, jus jeruk, kopi, besi, dan baja. Padahal, menurut Biro Sensus AS, Amerika Serikat justru mencatat surplus perdagangan sebesar US$6,8 miliar dengan Brasil tahun lalu.

Editorial Team