Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, ketidakstabilan data yang tersedia membuat publikasi laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita menjadi tertunda. Untuk 2025, laporan yang seharusnya diterbitkan setiap bulan itu baru saja dimunculkan pada Kamis (13/3) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.
Sri Mulyani mengatakan ketidakstabilan itu terjadi karena adanya beberapa faktor. Kementerian itu pun akhirnya memutuskan untuk menunggu hingga data lebih solid dan dapat dibandingkan dengan lebih akurat.
Keputusan ini diambil demi memastikan laporan yang diberikan dapat dibuat perbandingannya secara objektif. Dengan demikian, kesalahan interpretasi dalam implementasi kebijakan fiskal dapat ditekan.
“Ini semuanya kemudian kita pertimbangkan untuk kami menunggu sampai data cukup stabil. Sehingga, kami bisa memberikan suatu laporan mengenai pelaksanaan APBN 2025 dengan dasar yang jauh lebih bisa stabil dan diperbandingkan. Mungkin kalau istilahnya, mangga dengan mangga bandingnya. Sehingga tidak terjadi kemungkinan terjadinya salah implementasi,” ujarnya.
APBN Kita merupakan publikasi bulanan yang memuat perincian mengenai realisasi penerimaan negara, belanja, utang, serta pengelolaan keuangan negara lainnya. Tujuan utama perilisan laporan itu adalah transparansi fiskal kepada masyarakat.