NEWS

Softbank Mundur dari Proyek IKN Karena Sedang Bermasalah, Kata Luhut

Keuangan dan saham Softbank tengah bergejolak.

Softbank Mundur dari Proyek IKN Karena Sedang Bermasalah, Kata LuhutMenko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. (dok. Kemenko Marves)
18 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara soal mundurnya Softbank Group dari investasi proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Dia menyebut Softbank hengkang lantaran sedang menghadapi masalah internal.

“Karena dia punya masalah, Vision Fund kolaps,” katanya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/3).

Softbank Group Corp secara resmi mengumumkan mundur dari pembangunan IKN. Namun, perusahaan multinasional berbasis di Jepang itu berkomitmen untuk tetap menanamkan modal di perusahaan rintisan Indonesia.

“Kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” begitu pernyataan resmi SoftBank kepada Nikkei Asia, Senin (14/3). Namun, Softbank tak menyebutkan alasan mundur dari IKN secara terperinci.

Luhut mengeklaim, seharusnya Softbank melalui Vision Fund, akan berinvestasi US$100 miliar dengan menampung dana dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (EUA).

Keuangan Softbank: laba bersih anjlok

Laporan keuangan Softbank memang menunjukkan perusahaan tersebut mengalami penurunan kinerja. Laba kuartal III-2021 hanya 59,17 miliar yen atau sekitar Rp7,1 triliun, anjlok 95 persen dari 1,22 triliun yen atau setara dengan Rp147 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Sahamnya di bursa Tokyo, Jumat (18/3), mencapai 4.886 yen, atau turun 52,18 persen dari 10.220 yen per saham setahun sebelumnya.

Bahkan, kekayaan sang pemimpin Softbank, Masayoshi Son, tahun lalu menyusut US$25 miliar atau lebih dari Rp357 triliun menjadi US$13,7 miliar, menurut The Business Times.

Son mengakui Softbank sedang berada “di tengah badai musim dingin”.

Softbank berinvestasi pada sejumlah bisnis di sektor teknologi, energi, dan keuangan. Menurut Reuters, banyak perusahaan portofolio Softbank, seperti WeWork, Grab, dan Auto1, yang menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Meski demikian, harga saham sejumlah perusahaan itu lalu terseret ke level lebih rendah dari harga IPO.

Penurunan kinerja saham juga dialami portofolio lain Softbank, yakni raksasa e-commerce Cina, Alibaba.

Tekanan kepada Softbank semakin kuat usai gagal menjual Arm, sebuah perusahaan semikonduktor, ke Nvidia. Padahal, jika aksi tersebut terjadi, Softbank akan mendapatkan tambahan dana.

Investor baru IKN

Dalam kesempatan sama Luhut membantah anggapan bahwa proyek IKN Nusantara tidak menguntungkan. “Enggak ada urusan itu, itu masalah dia (Softbank). Murni masalah dia,” ujarnya.

Luhut bahkan menyebut Indonesia telah mendapatkan investasi US$20 miliar atau sekitar Rp286 triliun dari UEA yang masuk melalui Indonesian Investment Authority atau INA.

Pemerintah berharap aliran modal dari UEA dan Arab Saudi bisa masuk ke Indonesia tanpa harus melalui Vision Fund.  

Deputi bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, mengatakan jumlah negara yang datang menyampaikan ketertarikannya terhadap proyek IKN Nusantara tidak sedikit.

“Ada yang datang ke BKPM, Bappenas, juga kementerian lain. Tapi sifatnya masih mencari-cari informasi untuk kegiatan-kegiatan tersebut,” kata Ichwan.

Related Topics