Mengenal Ordo Santo Agustinus, Ordo Asal Paus Leo XIV

Istilah ordo mungkin cukup asing terdengar di kalangan masyarakat umum. Sederhananya, dalam kepercayaan Katolik, ordo atau tarekat religius adalah komunitas dalam Gereja Katolik yang berisi rohaniwan dan rohaniwati untuk mengikrarkan kaul religius.

Di sana, para biarawan dan biarawati akan hidup bersama dalam aturan dengan semangat tersendiri yang berasal dari pendiri tarekat tersebut.

Ada beberapa ordo Katolik Roma yang terkenal. Salah satu ordonya adalah Ordo Santo Agustinus atau Ordo Sancti Augustini (O.S.A).

Dikenal juga sebagai Ordo Agustinian, ordo ini berakar pada ajaran Yesus Kristus dan kehidupan Santo Agustinus dari Hippo yang hidup antara 354 hingga 430 M.

Ia dikenal sebagai filsuf berpengaruh dalam perkembangan teologi barat. Mengenal Ordo Santo Agustinus tidak lepas dari gaya religius pendirinya yang menjadi dasar dari spiritualitas ordo ini.

Dalam hal ini, Ordo Agustinian menekankan pada pentingnya hidup bersama dalam kasih persaudaraan, pencarian akan Allah dalam hati, dan pelayanan penuh kasih sesama.

Hingga saat ini, wilayah pelayanan Ordo Santo Agustinus mencakup berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Dalam sejarah Gereja Katolik, Ordo Agustinian termasuk tarekat yang memiliki sejarah panjang. Sejarah tidak lepas dari mengenal Ordo Santo Agustinus sebagai asal ordo tempat Paus Leo XIV berkarya.

Dari sejarahnya, Ordo Santo Agustinus didirikan pada abad ke-13 di Italia ketika Paus Innocentius IV menjabat. Saat itu, Gereja Katolik mengalami masa reformasi yang bertujuan menyatukan berbagai komunitas religius berdasarkan Aturan Santo Agustinus.

Inisiatif tersebut disempurnakan dengan menyatukan berbagai komunitas komunitas kecil menjadi satu kesatuan bersama Ordo Santo Agustinus pada 1256.

Hal tersebut juga telah tercantum melalui bulla kepausan Licet Ecclesiae Catholicae di masa kepemimpinan Paus Alexander IV. 

Proses penyatuan ini dikenal sebagai Grand Union atau Penyatuan Besar dalam sejarah Gereja Katolik. Sejak saat itu, ordo berkembang pesat di berbagai wilayah Eropa.

Di Eropa, anggota ordo aktif berkarya dalam lingkup pastoral, pendidikan, dan misionaris. Mereka banyak mendirikan biara, sekolah, hingga perguruan tinggi yang dipakai sebagai pusat pendidikan teologi yang berakar dari pemikiran Santo Agustinus.

Di abad ke-16 dan 17, para misionaris Ordo Santo Agustinus mulai memperluas cakupan pelayanannya hingga benua Asia.

Memasuki abad ke-19 dan 20, banyak biara yang mengalami pembaruan spiritual dan bersikap proaktif dalam pelayanan sosial dan pendidikan.

Kini, Ordo Augustinian dapat ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Komunitas tersebut fokus pada pelayanan pastoral dan pendidikan berbasis nilai-nilai kasih dan persaudaraan.

Sejak terpilih menjadi paus ke-267, profil Paus Leo XIV menjadi sorotan publik. Tidak sedikit yang penasaran dengan ordo asalnya dan tempatnya menjalankan misi sebelum menjadi paus.

Di usia mudanya, pemilik nama asli Robert Francis Prevost ini sudah menunjukkan ketertarikan pada kegiatan pelayanan. 

Paus Leo XIV pernah mendapatkan pendidikan di Seminari Menengah Para Bapa Augustinian. Pada akhirnya, ia mengucapkan kaul kekal dan masuk ke Ordo Santo Agustinus pada tahun 1978.

Selama berkarya di ordo tersebut, paus asal Amerika Serikat ini dulunya banyak menjalankan misi dan pelayanan di Peru. 

Sebagai anggota, ia juga menghayati prinsip-prinsip ordo dan melanjutkan warisan dari Santo Agustinus. 

Pengalaman inilah yang menjadi panggilan imannya untuk melangkah lebih luas dan mengambil posisi sebagai paus baru dan meneruskan tongkat kepemimpinan takhta suci. 

Dengan latar belakang dari Ordo Santo Agustinus, Paus Leo XIV membawa warisan spiritualitas dan rekam jejak pelayanan yang panjang.

Demikian sejarah dan perjalanan Ordo Santo Agustinus di lingkup Gereja Katolik dan pelayanannya. Dengan mengenal Ordo santo Agustinus, Paus Leo XIV menjadi seorang paus Agustinian pertama.