Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman (instagram.com/a.amran_sulaiman)
Dalam mendukung target ini, Amran menegaskan bahwa pemerintah akan menyiapkan tambahan 1 juta hektare lahan baru untuk produksi padi, dengan tahap awal pengembangan 150 ribu hektare pada 2025.
“Jika kita bisa mengoptimalkan lahan tersebut, Sumsel bisa menjadi produsen beras nomor satu di Indonesia dalam lima tahun ke depan,” kata dia.
Selain perluasan lahan, pemerintah akan mempercepat modernisasi pertanian dengan menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam jumlah besar. Dengan penggunaan alsintan secara optimal, diharapkan produktivitas pertanian meningkat signifikan, sehingga bisa mendukung ketersediaan beras nasional.
Dengan langkah-langkah strategis yang sudah disiapkan, Amran berharap Sumsel mampu mencapai target sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sementara itu, dia juga menyoroti peran krusial penyuluh dalam keberhasilan program swasembada pangan.
Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada para penyuluh agar lebih optimal dalam mendampingi petani.
“Kita ingin penyuluh berkompetisi dan menunjukkan hasil nyata dalam meningkatkan produksi pangan. Sebagai bentuk dukungan, dari 37 ribu penyuluh yang ada, kami siapkan 5 ribu-10 ribu unit motor untuk mereka yang berprestasi,” ujar Amran.
Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mendukung program ketahanan pangan.
Pemerintah bakal memperkuat koordinasi dengan dinas pertanian, kelompok tani, serta pelaku usaha pertanian agar seluruh kebijakan dapat berjalan efektif di lapangan.
Amran menyebut lewat kebijakan ini, pemerintah optimistis bisa mempercepat swasembada pangan sekaligus membuka peluang ekspor beras di masa depan. Lalu, dia pun menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mengawal pengembangan sektor pertanian dengan melibatkan penyuluh sebagai ujung tombak keberhasilan program ini.