BPS: Produksi Beras Januari—April Tertinggi Selama 7 Tahun

- Produksi beras Januari—April 2025 diperkirakan sebesar 13,95 juta ton, tertinggi dalam 7 tahun terakhir.
- Produksi padi Januari—April 2025 naik 26,02% dibandingkan tahun lalu, dengan produksi pada Februari—April diperkirakan mencapai 22,06 juta ton GKG.
- Potensi luas panen padi di Februari—April 2025 meningkat menjadi 4,14 juta hektare atau naik sebesar 26,42% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi produksi beras pada Januari hingga April 2025 diperkirakan sebesar 13,95 juta ton. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan potensi produksi di periode ini akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah produksi beras nasional selama tujuh tahun terakhir.
Perlu dicatat, angka ini masih merupakan Angka Sementara (ASEM) yang dapat mengalami perubahan seiring pembaruan data di lapangan.
“Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi padi sepanjang Januari sampai April 2025 diperkirakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir,” ujar Amalia dalam keterangan resmi, Senin (3/3).
BPS mengungkapkan potensi produksi beras sejalan dengan potensi produksi padi yang diperkirakan akan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG) pada Januari—April 2025.
Produksi padi RI pada tahun-tahun sebelumnya

Produksi padi Januari—April 2025 meningkat sebesar 26,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Januari, produksi padi diperkirakan mencapai 2,16 juta ton GKG atau meningkat 42,32% dibandingkan Januari tahun lalu.
Sementara pada Februari—April 2025 diperkirakan 22,06 juta ton GKG, atau meningkat sebesar 24,63% dibanding Februari—April tahun lalu.
Sementara itu, untuk produksi padi pada tahun-tahun sebelumnya memang tercatat berada di bawah tahun 2025.
Pada 2019, produksi padi Januari—April mencapai 23,78 juta ton, tahun 2020 sebesar 19,99 juta ton, tahun 2021 sebesar 23,58 juta ton, tahun 2022 sebesar 23,82 juta ton, tahun 2023 sebesar 22,55 juta ton, dan tahun 2024 sebesar 19,22 juta ton.
Luas panen padi juga berpotensi meningkat
Selain itu, Amalia mengatakan angka potensi luas panen padi yang berlangsung di sepanjang Februari sampai April 2025 juga meningkat dengan capaian 4,14 juta hektare, naik sebesar 26,42%.
Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah yang mendukung peningkatan produksi dan dukungan cuaca hujan yang memungkinkan para petani untuk memperbesar luas tambah tanam.
“Dengan demikian, luas panen padi sepanjang Januari sampai dengan April atau yang disebut dengan subround 1 pada tahun 2025 ini akan mencapai 4,56 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,99 juta hektare atau 27,69% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024,” kata Amalia.
Amalia menyampaikan, kondisi budi daya tahun ini juga jauh lebih baik apabila dibandingkan Januari 2024, di mana proporsi standing crop saat itu hanya 50,33%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi panen padi sepanjang Januari sampai dengan April tahun ini akan mengalami peningkatan.
“Sejalan dengan gambaran hasil amatan survei KSA yang telah saya sampaikan sebelumnya, realisasi luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 0,42 juta ha atau mengalami peningkatan sebesar 41,84% apabila dibandingkan dengan Januari 2024 yang hanya 0,29 juta ha,” kata Amalia.