Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kementan Gandeng TNI Kawal Harga Gabah Rp6.500 per Kg

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. (dok. Kementan)
Intinya sih...
  • Wamentan dan TNI bekerja sama kawal harga gabah petani Rp6.500 per kg
  • Harga gabah harus dijaga minimal Rp6.500/kg agar petani tidak merugi
  • Data terbaru BPS: Luas panen nasional naik 55% pada Januari 2025

Jakarta, FORTUNE – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI sekaligus Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono bekerja sama dengan TNI untuk mengawal serapan gabah petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp6.500 per kilogram.

Menurut Sudaryono, TNI berperan penting dalam mengawal serapan gabah kering panen (GKP) di lapangan untuk memastikan tingkat produksi dan harga tetap stabil. Ia juga menekankan bahwa harga gabah harus dijaga minimal Rp6.500 per kg, sesuai kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

“Kita tidak bisa membiarkan harga gabah jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram karena ini menyangkut kesejahteraan petani. Jika harga anjlok, petani akan merugi dan dampaknya bisa mengganggu produksi musim tanam berikutnya,” kata Sudaryono dalam keterangannya, Rabu (19/2).

Tantangan fluktuasi harga

Kemudian Sudaryono mengungkapkan bahwa kini ada tantangan fluktuasi harga gabah yang kerap merugikan petani. Maka dari itu, peran TNI sebagai pengawal kebijakan ini sangat dibutuhkan agar tak ada pihak yang membeli gabah di bawah HPP.

“Dibeli lebih mahal boleh, dibeli lebih rendah tidak boleh. Ini aturan yang sudah ditetapkan Presiden. Kami minta bantuan penuh dari seluruh jajaran TNI untuk mengawal serapan Bulog agar harga gabah di tingkat petani tetap stabil,” tegas Sudaryono.

Data BPS: Luas panen nasional naik 55 persen

Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (bbppbatangkaluku.bppsdmp.pertanian.go.id)

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), beber dia, luas panen nasional tercatat naik 55 persen pada Januari 2025. Lalu, Februari naik 52 persen, dan Maret diperkirakan bakal meningkat 54 persen.

Lanjut Sudaryono, meskipun demikian, terdapat potensi penurunan luas panen sebesar 9 persen pada April 2025. Hal ini perlu diantisipasi untuk menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani.

“Setiap hari kami ditanya langsung oleh Bapak Presiden. Tidak hanya Pak Menteri, saya juga setiap hari ditanya bagaimana pergerakan harga gabah dan target serapan Bulog. Jadi kita harus gaspol rem blong untuk memastikan harga gabah stabil dan petani sejahtera,” tutur Sudaryono.

Di samping itu, dia berharap kerja sama antara Kementan RI dan TNI bisa makin diperkuat agar serapan gabah berjalan maksimal.

“TNI bukan hanya mitra, tetapi juga mata, telinga, dan corong keberhasilan program pertanian kita. Kalau TNI sudah turun tangan, semua bisa beres. Mari kita perkuat sinergi ini agar petani semakin sejahtera dan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan lebih cepat,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us