Jakarta, FORTUNE - Di tengah tren penurunan penjualan Tesla, Panasonic Energy justru mempercepat ekspansi produksinya dengan meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Fasilitas yang terletak di De Soto, Kansas, Amerika Serikat, ini diklaim akan menjadi yang terbesar secara fisik ketika beroperasi penuh.
Pabrik baru tersebut mencakup area seluas 4,7 juta kaki persegi—setara 225 lapangan sepak bola—dan menjadi bagian dari strategi perluasan besar Panasonic di sektor manufaktur AS. Ini merupakan fasilitas baterai kedua milik Panasonic di Negeri Paman Sam, setelah pabrik yang berada di dalam kampus Tesla Gigafactory di Sparks, Nevada.
“Fasilitas ini merupakan langkah besar dalam memperkuat posisi kami di industri kendaraan listrik, sekaligus memperluas komitmen kami terhadap produksi lokal di AS,” kata Megan Myungwon Lee, Chief Operating Officer Panasonic Amerika Utara, melansir Bloomberg (14/7).
Dengan investasi mencapai US$4 miliar, Panasonic memperkirakan kapasitas total produksi baterainya di AS akan meningkat hingga 73 gigawatt-jam per tahun. Pabrik De Soto dirancang 20 persen lebih produktif dibanding fasilitas sebelumnya di Nevada dan akan memproduksi sel silinder 2170 yang memiliki kapasitas energi 5 persen lebih tinggi.
Jika beroperasi secara penuh, pabrik ini akan mampu menghasilkan 70 sel per detik atau lebih dari 6 juta sel baterai setiap harinya.
Meski menyandang predikat pabrik EV terbesar di dunia, gelar tersebut lebih merujuk pada ukuran fisiknya. Dalam hal kapasitas produksi, Panasonic tetap menghadapi persaingan ketat dari raksasa industri seperti LG Energy Solution, BYD, dan CATL, yang memiliki total output lebih tinggi secara global.