Jakarta, FORTUNE - PT Xinhai Knitting Indonesia, perusahaan tekstil asal Cina yang menjadi mitra pemasok H&M, resmi menanamkan investasi senilai lebih dari US$40 juta untuk membangun pabrik di Brebes, Jawa Tengah. Proyek di atas lahan 8 hektare ini diperkirakan akan menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja saat ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2026.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, menyebut investasi ini sebagai cerminan kuatnya kepercayaan investor asing terhadap iklim usaha di Indonesia.
"Ini tidak hanya menandai dimulainya pembangunan fisik, namun juga awal dari kerja sama jangka panjang yang kami harapkan memberi manfaat nyata bagi investor, pemerintah, dan masyarakat lokal," kata Faisol dalam keterangannya, Senin (14/7).
Pabrik baru Xinhai Knitting Indonesia dirancang dengan konsep ramah lingkungan, antara lain melalui penggunaan panel surya dan sistem pengolahan air limbah modern. Menurut Faisol, pendekatan ini sangat strategis karena sejalan dengan tuntutan pasar global.
“Keikutsertaan PT Xinhai Knitting Indonesia dalam rantai pasok global H&M yang memiliki standar tinggi terhadap keberlanjutan menunjukkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dan tampil kompetitif di pasar global,” ujarnya.
Dari sisi perusahaan, Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia, Huang Lu Yu, menjelaskan keputusan berinvestasi di Indonesia didasarkan pada potensi besar yang dimiliki, baik dari sisi geografis maupun ketersediaan tenaga kerja.
“Kami telah memiliki basis produksi di Cina dan Myanmar, dan melihat Indonesia, khususnya Brebes, sebagai titik awal baru untuk memperkuat kolaborasi strategis kami dengan H&M,” ujarnya. Ia mengatakan, “Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tetapi juga memiliki tenaga kerja melimpah dan iklim investasi yang semakin kondusif.”
Investasi ini memperkuat peran vital industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional. Pada triwulan I-2025, industri TPT mencatat pertumbuhan impresif sebesar 4,64 persen, sementara nilai ekspor periode Januari–April 2025 mencapai US$3,38 miliar. Sektor ini kini menopang lebih dari 3,76 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia, pemerintah juga mendorong kolaborasi antara investor, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai di kawasan industri baru seperti Brebes.