Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Sebaran Penerima MBG per September 2025
Ilustrasi siswa SD menikmati makan bergizi gratis (MBG) di sekolah. (dok. PPJI Jateng)

Intinya sih...

  • Sebaran penerima MBG per September 2025 mayoritas di Jawa, dengan 13,26 juta penerima dari total 22,7 juta orang yang menerima manfaat MBG.

  • Layanan distribusi gizi dilakukan melalui 7.644 unit SPPG yang tersebar di berbagai daerah, dengan anggaran penyaluran baru mencapai Rp13 triliun dari total pagu Rp71 triliun tahun 2025.

  • Pemerintah optimistis mengejar target hingga akhir tahun dengan menargetkan penyerapan anggaran pada 2026 dapat mencapai Rp1,2 triliun per hari dan akan menaikkan anggaran MBG menjadi Rp335 triliun untuk membangun generasi sehat dan cerdas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus menekan angka stunting. Per 8 September 2025, Kementerian Keuangan mencatat sebanyak 22,7 juta orang telah menerima manfaat MBG.

Meski demikian, angka ini masih jauh dari target akhir tahun yang dipatok sebesar 82,9 juta penerima. Sementara itu, realisasi anggaran baru mencapai Rp13 triliun atau sekitar 18,3 persen dari total pagu Rp71 triliun tahun 2025.

Dengan demikian, pemerintah masih memiliki pekerjaan besar untuk mempercepat penyaluran hingga akhir tahun.

Data sebaran penerima MBG di Indonesia

Sebagian besar penerima MBG berada di Pulau Jawa. Dari total 22,7 juta penerima, sekitar 13,26 juta orang atau 58 persen berasal dari Jawa. Untuk selengkapnya, sebaran penerima MBG per September 2025 adalah sebagai berikut:

  • Sumatra: 4,86 juta penerima

  • Jawa: 13,26 juta penerima

  • Sulawesi: 1,7 juta penerima

  • Bali dan Nusa Tenggara: 1,34 juta penerima

  • Kalimantan: 1,03 juta penerima

  • Maluku dan Papua: 520 ribu penerima

Layanan distribusi gizi ini dilakukan melalui 7.644 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah.

Sekitar Rp58 triliun masih harus diserap

Meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar, realisasi penyaluran masih tergolong lambat. Dari Rp71 triliun yang dianggarkan, baru sekitar Rp13 triliun yang tersalurkan hingga awal September 2025. Masih ada Rp58 triliun yang harus diserap dalam waktu tiga bulan terakhir tahun ini.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya optimistis mengejar target hingga akhir tahun. Ia menyebut penerima MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta orang dengan dukungan 25.400 SPPG aglomerasi dan 6.000 SPPG terpencil.

Untuk tahun 2026, pemerintah berencana meningkatkan alokasi anggaran MBG menjadi Rp335 triliun, hampir dua kali lipat dari tahun ini. Anggaran besar itu akan difokuskan untuk memperluas jangkauan hingga ke ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak usia sekolah.

Di sisi lain, pelaksanaan MBG juga menghadapi tantangan serius. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mencatat adanya 5.360 kasus keracunan akibat konsumsi makanan dari program MBG hingga September 2025. Jumlah ini diperkirakan lebih besar karena banyak sekolah dan daerah disebut menutupi kejadian tersebut.

Pemerintah optimis target tercapai

Kepala BGN, Dadan Hindayana, optimistis target akan tercapai. Ia menyebutkan penerima manfaat MBG akan diperluas hingga 82,9 juta orang dengan dukungan 25.400 SPPG aglomerasi dan 6.000 SPPG terpencil.

Lebih lanjut, Dadan juga menargetkan penyerapan anggaran pada 2026 dapat mencapai Rp1,2 triliun per hari.

"Jadi penyerapannya tahun depan sudah tidak lagi masalah, bahkan mungkin penyerapannya pasti sekali Rp1,2 triliun per hari tahun depan. Kalau kita sudah bisa kejar 82,9 juta bisa kita penuhi di akhir tahun ini," ujar Dadan, Jumat (26/09).

Bahkan, untuk 2026 pemerintah berencana menaikkan anggaran MBG menjadi Rp335 triliun, hampir dua kali lipat dari tahun ini. Anggaran besar tersebut akan difokuskan pada ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah sebagai upaya membangun generasi sehat dan cerdas sejak dini.

FAQ seputar program MBG

1. Apa itu program MBG?

MBG atau Makan Bergizi Gratis adalah program pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah, ibu hamil, dan masyarakat rentan guna menekan stunting dan meningkatkan kualitas SDM.

2. Berapa anggaran MBG tahun 2025?

Anggaran MBG pada 2025 mencapai Rp71 triliun, namun hingga September baru terserap Rp13 triliun atau sekitar 18,3 persen.

3. Apa target pemerintah untuk MBG di akhir 2025?

Pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima program MBG dengan memperluas layanan melalui lebih dari 31.000 SPPG di seluruh Indonesia.

4. Mengapa program MBG menuai sorotan?

Program MBG menghadapi masalah kasus keracunan makanan, tercatat 5.360 kasus hingga September 2025. Hal ini dinilai sebagai tanda lemahnya tata kelola dan pengawasan mutu.

Editorial Team