Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
potret orang terkaya di dunia Larry Ellison (dok. Oracle.com)
potret orang terkaya di dunia Larry Ellison (dok. Oracle.com)

Jakarta, FORTUNE - Larry Ellison, pendiri Oracle Corp., sempat melampaui Elon Musk dalam daftar orang terkaya dunia pada Rabu (10/9). Peningkatan drastis kekayaannya dipicu lonjakan saham Oracle yang melonjak tajam berkat proyeksi ambisius bisnis cloud lima tahun ke depan.

CNBC melaporkan saham Oracle melonjak hampir 36 persen dalam sehari. Akibatnya, nilai kepemilikan Ellison membengkak menjadi US$380 miliar—naik lebih dari US$100 miliar dibandingkan hari sebelumnya. Bloomberg menyebut, pada Rabu pagi Ellison sempat menggeser Musk di indeks orang terkaya global mereka.

Namun, posisi itu tak bertahan lama. Hingga penutupan bursa, Musk kembali memimpin dengan kekayaan sekitar US$437 miliar, sementara Ellison menempati peringkat kedua. Kekayaan Musk terdongkrak oleh paket kompensasi Tesla serta pertumbuhan signifikan nilai SpaceX dalam 10 tahun terakhir.

Di usia 81 tahun, Ellison masih aktif sebagai Chairman sekaligus Chief Technology Officer Oracle. Alih-alih menjual saham secara bertahap, ia mempertahankan lebih dari 1,1 juta saham selama lebih dari dua dekade. Berbeda dengan muridnya, Marc Benioff, CEO Salesforce, yang melepas saham secara bertahap hingga kini hanya memiliki kekayaan sekitar US$10 miliar.

Fokus pada cloud, AI, dan ekspansi

Sejak keluar dari dewan Tesla pada 2022, Ellison semakin gencar mengembangkan portofolio bisnisnya. Ia mengakuisisi Cerner di sektor kesehatan senilai US$28 miliar, membangun Ellison Institute of Technology di Universitas Oxford, serta berperan dalam merger Paramount Global-Skydance bernilai US$8 miliar pada bulan lalu.

Ellison juga memperkuat posisi Oracle dalam infrastruktur kecerdasan buatan, termasuk kolaborasi dengan OpenAI—pengembang ChatGPT. Oracle mengumumkan bahwa remaining performance obligation (RPO) perusahaan mencapai US$455 miliar, naik 359 persen dibanding tahun sebelumnya. Infrastruktur cloud diperkirakan melonjak dari US$10 miliar pada tahun fiskal lalu menjadi US$144 miliar pada 2030.

“Jelas, kami memulai tahun ini dengan luar biasa karena Oracle telah menjadi tujuan utama untuk beban kerja AI,” ujar CEO Oracle, Safra Catz, mengutip Bloomberg. “Kami sudah menandatangani kontrak cloud besar dengan pemain utama AI, termasuk OpenAI, xAI, Meta, Nvidia, AMD, dan lainnya,” tambahnya.

Selain cloud, Oracle juga memperkuat dominasinya di perangkat lunak standar. “Omong-omong, kami jauh lebih besar dibanding Workday atau ServiceNow. Kami menyelesaikan bagian masalah yang lebih besar,” kata Ellison kepada analis.

Mengutip Bloomberg, data menunjukkan, kapitalisasi pasar gabungan Workday dan ServiceNow hanya US$256 miliar, sementara Oracle menembus US$920 miliar. Hanya ada sembilan perusahaan di indeks S&P 500 dengan nilai lebih tinggi.

Ellison juga dikenal sebagai pendukung Presiden Donald Trump, dengan rekam jejak sumbangan politik dan penggalangan dana. Hubungan ini dinilai bisa mendatangkan peluang bisnis. Trump bahkan sempat menunda penjualan TikTok di AS dan pada Januari lalu menyatakan bersedia mempertimbangkan penjualan bisnis itu kepada Musk atau Ellison.

Editorial Team