Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

OpenAI dan Oracle Teken Kontrak US$300 Miliar untuk Layanan Cloud

logo Oracle (Wikipedia.com)
logo Oracle (Wikipedia.com)
Intinya sih...
  • Kontrak akan berlaku selama 5 tahun, dimulai pada 2027.
  • OpenAI mengurangi ketergantungan eksklusif pada Microsoft Azure.
  • CEO Oracle, Safra Catz, mengumumkan pertumbuhan pendapatan infrastruktur cloud mencapai 77 persen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan teknologi multinasional Oracle dan raksasa kecerdasan buatan (AI) OpenAI menandatangani kesepakatan cloud computing senilai US$300 miliar (atau lebih dari Rp4.900 triliun) untuk periode lima tahun. Kontrak ini tercatat sebagai salah satu kesepakatan cloud terbesar yang pernah ada, menandai pergeseran signifikan dalam lanskap industri teknologi global.

Menurut laporan Wall Street Journal, OpenAI akan mulai memanfaatkan layanan infrastruktur Oracle secara masif pada 2027.

Kesepakatan raksasa ini menegaskan langkah strategis OpenAI mengurangi ketergantungan eksklusif pada Microsoft Azure sebagai penyedia cloud tunggal. Menurut laporan Tech Crunch, OpenAI sebenarnya telah mulai menggunakan layanan komputasi Oracle dalam skala lebih kecil sejak musim panas 2024.

Langkah diversifikasi ini juga sejalan dengan keterlibatan OpenAI dalam proyek Stargate. Dalam proyek ambisius tersebut, OpenAI bersama SoftBank dan Oracle berkomitmen menginvestasikan US$500 miliar untuk pembangunan pusat data selama empat tahun ke depan.

Kebutuhan OpenAI akan daya komputasi yang masif juga terlihat dari berbagai langkah strategis lainnya. Reuters melaporkan perusahaan menandatangani kesepakatan cloud dengan Google pada musim semi tahun ini, meskipun keduanya merupakan pesaing ketat di arena AI.

Selain itu, OpenAI—yang diperkirakan meraup pendapatan US$12,7 miliar tahun ini—juga disebut berada di balik kontrak senilai US$10 miliar dengan produsen semikonduktor Broadcom untuk merancang chip AI-nya sendiri.

Bagi Oracle, serangkaian kesepakatan besar ini memberikan dampak finansial luar biasa. Saat melaporkan laba kuartalan pada Selasa, CEO Oracle, Safra Catz, mengumumkan bahwa perusahaan telah mengamankan "empat kontrak bernilai miliaran dolar" pada kuartal pertama, tanpa menyebut nama kliennya. Tren ini disebut mendorong kenaikan pendapatan infrastruktur cloud Oracle sebesar 77 persen tahun ini.

Dalam laporannya, perusahaan menyatakan total nilai kontrak baru yang mereka peroleh tumbuh US$317 miliar pada kuartal pertama.

Rentetan kabar positif ini sontak membuat harga saham Oracle (NYSE: ORCL) melonjak 35,96 persen menuju posisi US$328,33, level tertinggi sepanjang masa dan merupakan kenaikan harian terbaiknya sejak 1992. Lonjakan ini bahkan disebut sempat menjadikan co-founder Oracle, Larry Ellison, sebagai orang terkaya di dunia.

Nilai kapitalisasi pasar Oracle meroket US$244 miliar, sehingga kini mencapai US$922 miliar.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Tech

See More

OpenAI dan Oracle Teken Kontrak US$300 Miliar untuk Layanan Cloud

11 Sep 2025, 12:04 WIBTech