NEWS

Gandeng Tiongkok, BI Upayakan Stabilitas Rupiah

BI dan Bank Sentral Tiongkok menyusun kemitraan sejak 2020.

Gandeng Tiongkok, BI Upayakan Stabilitas RupiahDok. Shutterstock/Herwin Bahar
08 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indonesia dan Tiongkok resmi mengatur kerja sama transaksi bilateral menggunakan Local Currency Settlement (LCS) atau mata uang lokal, berkat kemitraan Bank Indonesia dan Bank Sentral Tiongkok (People’s Bank of China/PBC).

Ada pun, kerangka kemitraan melingkupi repose (relaksasi) regulasi dalam transaksi antara rupiah dan yuan, serta implementasi kuotasi nilai tukar secara langsung (direct quotation).

Penyusunan kemitraan itu didasari oleh nota kesepahaman yang sudah disetujui oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Gubernur PBC, Yi Gang, per 30 September 2020.

Kerja sama itu berfungsi sebagai usaha lanjutan BI dalam memperluas pemakaian mata uang lokal, khususnya dalam kesepakatan investasi dan perdagangan dengan sejumlah negara mitra.

1. Dukung Stabilitas Rupiah

Dengan tujuan tersebut, BI bermaksud mengurangi dependensi Indonesia terhadap satu mata uang di pasar valuta asing (valas) domestik. Artinya, BI berharap pemanfaatan LCS mampu menunjang stabilitas rupiah.

Sebab, para pelaku usaha dapat merasakan sejumlah manfaat dari penggunaan LCS, yakni:

- Efisiensi biaya konversi transaksi valas.

- Tercipta opsi pembiayaan investasi dan perdagangan menggunakan LCS.

- Lahir opsi instrumen lindung nilai menggunakan LCS.

- Penganekaragaman eksposur mata uang untuk merampungkan kesepakatan internasional.

2. BI Menunjuk ACCD

ACCD atau Appointed Cross Currency Dealer merupakan lembaga perbankan yang dinilai mampu mendukung transaksi rupiah dan yuan sesuai kerangka kerja sama Indonesia-Tiongkok.

Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam memilih ACCD, yaitu:

- Tingkat ketahanan dan kesehatan perbankan baik.

- Memiliki rekam jejak dalam mendukung kesepakatan investasi atau perdagangan.

- Mampu menawarkan macam-macam jasa keuangan.

- Mempunyai hubungan kemitraan yang baik dengan bank di negara mitra.

Related Topics