Ingin Berinvestasi di Pasar Modal Syariah? Simak Tips Berikut

Jangan pernah gunakan dana pinjaman untuk investasi.

Ingin Berinvestasi di Pasar Modal Syariah? Simak Tips Berikut
Ilustrasi Islamic Economy. (ShutterStock/imrankadir)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Saat ini pilihan berinvestasi di pasar modal bagi masyarakat sudah cukup beragam. Salah satunya, kini masyarakat bisa berinvestasi melalui pasar modal syariah. 

Founder Kuliah Saham, Firman Siregar memberikan beberapa tips investasi di pasar modal syariah. yaitu semakin dini investasi dilakukan, maka hasilnya akan semakin maksimal. 

Hal tersebut dibahas pada talkshow Likes (Literasi Keuangan dan Ekonomi Syariah) yang dilaksanakan Sabtu (13/11). Selain itu  talkshow juga membahas mengenai bagaimana tips dan trik untuk berinvestasi di pasar modal terutama saham syariah.  

“Semakin awal kita berinvestasi, maka kita akan lebih produktif dalam mengalokasikan dana kita, “ kata Firman Siregar dalam acara tersebut. Berikut ini merupakan tips berinvestasi di pasar modal syariah :
 

Jangan gunakan dana pinjaman untuk investasi

Bagi yang pertama baru ingin berinvestasi di pasar modal, Firman menyarankan untuk mempelajari dasarnya dulu, mulai dari dana yang ada. Satu hal penting yang harus diingat menurutnya ialah jangan memakai dana pinjaman untuk berinvestasi.   

Menurutnya, jika investasi dilakukan sejak awal maka akan akan cepat menjadi keuntungan. "Karena uang kita akan terus tumbuh dan bertambah sehingga bisa menjadi aset kita untuk kedepannya," kata Firman.

Jangan malas untuk memilah saham

Firman menambahkan, para investor pemula harus rajin memilah jenih dan seluk beluk saham yang akan dimiliki. Hal tersebut merupakan dasar investasi. 

Beberapa yang perlu diperhatikan di antaranya adalah jenis saham yang dipilih, seluk beluk transaksi, istilah lot, fraksi harga, dan dasar analisa fundamental kinerja perusahaan dari laporan keuangan.   

"Setelah mengetahui dasarnya, mengetahui hukum, transaksi, mekanisme, supply demand transaksi saham, bisa mulai menentukan, apakah ingin melakukan investasi jangka panjang atau jangka pendek," kata Firman. 

Menurutnya, investasi jangka panjang harus mengetahui analisis fundamental dari suatu saham. Saham pun dipilih berdasarkan kondisi kinerja setelah itu didiamkan dalam jangka waktu tertentu.    

Sedangkan investasi jangka pendek atau lebih sering disebut trading, biasanya memakai analisa teknikal dan bandarmologi. Pemilihan tipe investasi ini ditentukan oleh kenyamanan dan profil risiko masing masing.   

Pilih indeks syariah

Co Founder Ngerti Saham dan Founder Komunitas Investor Saham Pemula, Frisca Devi Choirina juga menyampaikan sarannya untuk berinvestasi ke saham syariah. Investor bisa memilih beberapa opsi indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

“Beberapa indeks saham syariah ini di antaranya Indeks Syariah Saham Indonesia (ISSI); Jakarta Islamic Index (JII); Jakarta Islamic Index 70 (JII70); dan IDX-MES BUMN 17," kata Frisca. 

Dengan adanya indeks atau kelompok saham syariah, masyarakat bisa dengan mudah berinvestasi sesuai dengan anjuran syariah. Selain itu, untuk mempermudah transaksi syariah, saat ini sudah ada sistem transaksi yang khusus memilihkan saham syariah di antaranya adalah Sistem online trading syariah (SOTS).   

Sistem SOTS memilih transaksi di pasar modal yang fokus untuk transaksi saham yang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Dengan memakai sistem ini, transaksi bisa dilakukan dengan sistem syariah yaitu tidak boleh ada dana hutang untuk membeli saham atau transaksi margin. Selain itu dengan sistem ini juga tidak boleh menggunakan short selling atau tidak mempunyai saham tapi melakukan jual beli.   

Untuk memulai investasi saham syariah masyarakat bisa memilih salah satu perusahaan sekuritas yang sesuai dengan kebutuhan kita. Selain itu, calon investor juga bisa memilih perusahaan sekuritas yang mempunyai kantor cabang atau full online.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi