SHARIA

Ingin Berinvestasi di Pasar Modal Syariah? Simak Tips Berikut

Jangan pernah gunakan dana pinjaman untuk investasi.

Ingin Berinvestasi di Pasar Modal Syariah? Simak Tips BerikutIlustrasi Islamic Economy. (ShutterStock/imrankadir)
15 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Saat ini pilihan berinvestasi di pasar modal bagi masyarakat sudah cukup beragam. Salah satunya, kini masyarakat bisa berinvestasi melalui pasar modal syariah. 

Founder Kuliah Saham, Firman Siregar memberikan beberapa tips investasi di pasar modal syariah. yaitu semakin dini investasi dilakukan, maka hasilnya akan semakin maksimal. 

Hal tersebut dibahas pada talkshow Likes (Literasi Keuangan dan Ekonomi Syariah) yang dilaksanakan Sabtu (13/11). Selain itu  talkshow juga membahas mengenai bagaimana tips dan trik untuk berinvestasi di pasar modal terutama saham syariah.  

“Semakin awal kita berinvestasi, maka kita akan lebih produktif dalam mengalokasikan dana kita, “ kata Firman Siregar dalam acara tersebut. Berikut ini merupakan tips berinvestasi di pasar modal syariah :
 

Jangan gunakan dana pinjaman untuk investasi

Bagi yang pertama baru ingin berinvestasi di pasar modal, Firman menyarankan untuk mempelajari dasarnya dulu, mulai dari dana yang ada. Satu hal penting yang harus diingat menurutnya ialah jangan memakai dana pinjaman untuk berinvestasi.   

Menurutnya, jika investasi dilakukan sejak awal maka akan akan cepat menjadi keuntungan. "Karena uang kita akan terus tumbuh dan bertambah sehingga bisa menjadi aset kita untuk kedepannya," kata Firman.

Jangan malas untuk memilah saham

Firman menambahkan, para investor pemula harus rajin memilah jenih dan seluk beluk saham yang akan dimiliki. Hal tersebut merupakan dasar investasi. 

Beberapa yang perlu diperhatikan di antaranya adalah jenis saham yang dipilih, seluk beluk transaksi, istilah lot, fraksi harga, dan dasar analisa fundamental kinerja perusahaan dari laporan keuangan.   

"Setelah mengetahui dasarnya, mengetahui hukum, transaksi, mekanisme, supply demand transaksi saham, bisa mulai menentukan, apakah ingin melakukan investasi jangka panjang atau jangka pendek," kata Firman. 

Menurutnya, investasi jangka panjang harus mengetahui analisis fundamental dari suatu saham. Saham pun dipilih berdasarkan kondisi kinerja setelah itu didiamkan dalam jangka waktu tertentu.    

Sedangkan investasi jangka pendek atau lebih sering disebut trading, biasanya memakai analisa teknikal dan bandarmologi. Pemilihan tipe investasi ini ditentukan oleh kenyamanan dan profil risiko masing masing.   

Related Topics