Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-30 at 09.33.59 (1).jpeg
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan pemerintah Arab Saudi telah menetapkan kuota haji Indonesia untuk tahun 2026. Jumlah yang diberikan tetap sama seperti tahun sebelumnya, yakni 221.000 jemaah.

"Terkait dengan kuota, kita tetap sekitar 221.000 jemaah haji yang akan diberangkat ke Saudi Arabia. Sebanyak 92 persennya untuk jemaah haji reguler, 8 persennya untuk jemaah haji khusus," ujar Dahnil di kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jakarta, Selasa (30/9), melansir IDN Times.

"Artinya ada sekitar 203.000 untuk reguler, kemudian sekitar kurang lebih 17.000an untuk jemaah haji khusus," katanya, menambahkan.

Ia menambahkan, belum ada kepastian mengenai tambahan kuota. “Kalau ada penambahan dan sebagainya kita belum tahu. Mereka sampaikan bahwasannya kemungkinan kuota haji Indonesia itu tetap. Kalaupun ada perubahan penambahan nanti kita lihat perkembangannya,” kata Dahnil.

Dahnil menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga penyelenggaraan haji tetap transparan. Ia mengatakan, Kementerian Haji dan Umrah juga menggandeng Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menentukan proses pembagian kuota haji. Kejagung nantinya melakukan pengawasan.

“Jangan sampai kemudian ketika duduk sebagai pejabat ternyata orang-orang bermasalah. Makanya kami selain melakukan assessment, kami juga melakukan screening dan tracking dengan bantuan Kejaksaan dan KPK,” katanya, menegaskan.

Mengenai biaya haji, Dahnil mengatakan pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) akan dilakukan bersama DPR Komisi VIII. Perubahan skema kuota sesuai undang-undang baru diperkirakan akan memengaruhi distribusi kuota di tiap provinsi, ada yang bertambah dan ada yang berkurang.

Di sisi lain, Kementerian Haji menunjuk dua syarikah untuk mendukung layanan jemaah, yakni Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service dan Albait Guest. Keduanya dipilih melalui seleksi ketat dari 150 pendaftar. Kontrak dengan kedua perusahaan itu bersifat multi-year selama tiga tahun. Biaya layanan per jemaah pun berhasil ditekan dari 2.300 riyal menjadi 2.100 riyal.

Dahnil juga menyebut seleksi petugas haji 2026 akan dibuka paling cepat November 2025. Mereka yang lolos diwajibkan mengikuti pelatihan intensif di asrama haji selama tiga hingga empat pekan. “Petugas haji nanti kami rekrut, kemudian mereka harus masuk barak selama kurang lebih 3 pekan sampai dengan 4 pekan,” jelasnya.

Materi pelatihan mencakup tiga hal utama, yaitu ketahanan fisik, pemahaman fikih dasar haji, dan kemampuan bahasa Arab. Politikus Gerindra itu menekankan petugas harus siap secara fisik untuk membantu jemaah, memahami fikih agar bisa mendampingi ibadah, serta memiliki kemampuan berkomunikasi dasar dalam bahasa Arab.

Editorial Team