Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi aplikasi BSI Mobile
ilustrasi aplikasi BSI Mobile (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Intinya sih...

  • Saldo emas BSI mencapai 1,15 ton atau setara Rp2,55 triliun

  • Penjualan emas melalui kanal digital BYOND mampu mencapai 1,06 ton dan menghimpun fee based income sekitar Rp70 miliar

  • BSI kantongi izin jasa simpanan emas dan memiliki 22,6 juta customer dengan 1.039 cabang di seluruh Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Sejak diluncurkan sampai dengan 30 September 2025, layanan bulion milik  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menarik minat nasabah cukup tinggi. Hal ini tercermin dari total saldo kelolaan emas BSI mencapai 1,15 ton atau setara Rp2,55 triliun.

Bahkan, penjualan emas melalui kanal digital BYOND mampu mencapai 1,06 ton. Bahkan, untuk produk ini mampu menghimpun fee based income sekitar Rp70 miliar sepanjang tahun (YtD). Selain itu, jumlah nasabah yang memiliki rekening emas telah menembus angka 200.238 nasabah, tumbuh 94,98 persen (YtD). 

Dalam paparannya, Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta pada Bullion Connect (12/11) di Jakarta menyampaikan bahwa ‘’Aktivitas bulion ini membuat investasi emas menjadi lebih terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat’’ kata Bob. Melalui aplikasi mobile BYOND by BSI, nasabah dapat memiliki emas mulai dari Rp50 ribu atau setara dengan 0,02 gram.

BSI kantongi izin jasa simpanan emas

Layanan Cicil Emas di PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. (dok. BSI)

Dalam kesempatan tersebut, BSI resmi memperoleh izin bulion jasa simpanan emas. Dengan izin tersebut maka BSI kini memiliki tiga kegiatan usaha bulion yakni simpanan emas, perdagangan emas dan penitipan emas. Izin sebagai Bank dengan jasa simpanan emas diperoleh pada 10 November 2025. 

Jasa Simpanan Emas adalah penyimpanan emas oleh nasabah di bank di mana emas dapat disalurkan dalam skema pembiayaan emas (gold-to-gold) dan atau perdagangan emas. Jasa Penitipan Emas adalah penitipan oleh nasabah di bank di mana bank memperoleh pendapatan berbasis imbal jasa, adapun jasa perdagangan emas adalah transaksi jual beli emas batangan terstandarisasi.

Adapun dari sisi pembiayaan BSI juga tumbuh 12,65 persen(YoY) didorong oleh pertumbuhan bisnis emas yang cukup signifikan. Bob menambahkan, pertumbuhan minat masyarakat terhadap emas batangan juga mendorong total permintaan emas di tahun 2024 naik sebesar 3,64 persen dibandingkan tahun 2023. 

“Banyak peluang untuk mengembangkan pasar emas Indonesia, karena permintaan emas per kapita konsumen merupakan yang terendah di Asia Tenggara, yaitu hanya 0,17 gram per orang,” kata Bob. Ditambah BSI saat ini memiliki 22,6 juta customer dengan 1.039 cabang di seluruh Indonesia.

Ke depannya, BSI berkomitmen untuk terus berinovasi, termasuk melalui layanan E-mas di aplikasi BSI Mobile yang memungkinkan nasabah untuk Beli, Jual, Transfer, Cetak, dan Nabung Rutin Emas, sehingga mempermudah investasi emas bagi seluruh segmen masyarakat.

Editorial Team