Jakarta, FORTUNE – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyatakan 5G di Indonesia tidak membahayakan keselamatan penerbangan. Menurutnya, implementasi teknologi jaringan tersebut di dalam negeri berbeda dengan Amerika Serikat (AS).
"Pengaturan frekuensi 5G di Indonesia dapat dikatakan relatif aman. Hal ini disebabkan tersedianya guard band selebar 600 MHz yang membentang mulai dari frekuensi 3,6 GHz sampai dengan 4,2 GHz, guna membentengi radio altimeter dari 5G. Guard band sebesar itu hampir 3 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan yang disediakan di AS,” katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (19/1).
Pemerintah menanggapi kekhawatiran yang tengah terjadi di AS saat ini, yang menyoroti potensi 5G dalam menganggu keselamatan penerbangan. Menurut Reuters, Selasa (18/1), sejumlah operator telekomunikasi AS, yakni AT&T dan Verizon Communications, sepakat untuk menunda pelaksanaan 5G di sejumlah menara nirkabel dekat bandara demi mencegah gangguan pada operasional penerbangan.
Menurut Johnny, pengaturan frekuensi 5G di AS menggunakan pita frekuensi 3,7-3,98 GHz. Sedangkan, Indonesia pada rentang 3,4-3,6GHZ. Sementara, layanan 5G saat ini dioperasikan secara komersial oleh tiga operator seluler nasional, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL, yang menggunakan dua pita frekuensi selululer yang telah ada, yaitu 1800MHz dan 2,3 GHz.