5 Tips Penggunaan Software Legal Demi Keamanan Siber di Bisnis Teknik

Pemerintah harus selalu memantau penggunaan software.

5 Tips Penggunaan Software Legal Demi Keamanan Siber di Bisnis Teknik
Ilustrasi keamanan siber. (Pixabay/Pete Linforth)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Teknologi digital terus berkembang pesat, sejalan dengan itu pula semakin banyak pula sektor yang memanfaatkan perangkat lunak (Software) untuk memberikan kemudahan dan mendukung pertumbuhan Bisnis. Namun, masalah Keamanan Siber masih jadi tantangan, salah satunya di bidang teknik.

Mengutip BSA, The Software Alliance, ada banyak perusahaan teknik dan desain yang menggunakan perangkat lunak ilegal dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur publik yang sangat penting. Sayangnya, hal itu diikuti rberbagai isiko yang yang dapat membayakan keamanan publik.

Direktur BSA, Tarun Sawney, menekankan perlunya pemimpin bisnis mengelola aset perangkat lunak secara hati-hati. “Setiap CEO dan pemimpin bisnis di industri teknik dan desain sebaiknya menjadikan resolusi tahun baru sebagai momentum untuk dapat mengelola asset perangkat lunak mereka secara hati-hati,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (6/2).

Selain itu, menurutnya, pemerintah harus selalu memantau penggunaan perangkat lunak dalam proyek-proyek pekerjaan publik. “Untuk memastikan bahwa semua proyek infrastruktur yang didanai oleh pajak menggunakan perangkat lunak yang aman, terjamin, dan berlisensi,” kata Sawney.

Di Asia Tenggara, kerugian akibat pelanggaran data mencapai rekor tertinggi pada 2023 dengan peningkatan 6 persen dari tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, penggunaan perangkat lunak yang legal sangat diperlukan. Berikut ulasan lima langkah panduan untuk organisasi dalam memastikan kepatuhan perangkat lunak serta meningkatkan keamanan dan keselamatan siber.

1. Jadikan perangkat lunak berlisensi sebagai lini pertahanan terdepan hadapi kejahatan siber

Menggunakan perangkat lunak yang legal dan berlisensi bukan hanya soal kepatuhan, tetapi strategi utama melawan kejahatan siber. Pembaruan rutin dari penyedia perangkat lunak berlisensi membantu melawan kerentanan baru, memastikan langkah-langkah keamanan terkini untuk menghadapi potensi ancaman.

Sebaliknya, perangkat lunak ilegal meningkatkan risiko dan dapat memicu kerentanan sistem yang dieksploitasi oleh pelaku kejahatan siber, membahayakan integritas proyek, dan mengancam keberlanjutan operasional bisnis.

2. Beli perangkat lunak dari vendor yang sah dan terpercaya

Memilih vendor yang sah dan terpercaya juga menjadi langkah penting untuk memastikan perangkat lunak asli dan bebas dari bahaya. Vendor sah memberikan pembaruan dan dukungan teratur, meningkatkan fungsionalitas dan keamanan perangkat lunak.

Implementasi proses pengadaan perangkat lunak yang terpusat mengurangi risiko penggunaan perangkat lunak ilegal dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan standar keamanan perusahaan.

3. Bangun sistem manajemen aset yang kuat

Ada baiknya perusahaan teknik segera melakukan audit berkala terhadap lisensi perangkat lunak. Hal ini adalah kunci untuk mewujudkan manajemen aset yang efektif.

Catatan akurat dan pembaruan sesuai dengan lisensi atau kebijakan terkini dapat mencegah konsekuensi hukum dan denda keuangan.

Manajemen aset yang baik juga mencegah penggunaan perangkat lunak ilegal, serta menjaga integritas keamanan siber organisasi.

4. Bangun budaya kepatuhan perangkat lunak dan keamanan siber

Kesadaran para karyawan dalam menggunakan produk perangkat lunak legal merupakan langkah awal untuk membangun budaya kepatuhan dan keamanan siber.

Komunikasi dan edukasi berkala membentuk pemahaman akan dampak lemahnya keamanan siber. Komitmen bersama untuk menjaga lingkungan digital yang aman diperlukan, dengan melibatkan anggota tim secara aktif, agar keamanan siber pun meningkat.

5. Buat kebijakan praktis yang dapat diterapkan semua karyawan

Menerapkan kebijakan praktis dapat mendorong partisipasi karyawan dalam menjaga keamanan siber. Proses yang jelas untuk melaporkan ketidakpatuhan, ancaman, dan kerentanan membantu organisasi merespons cepat dan mengurangi dampak pelanggaran keamanan siber.

Pembatasan akses ke perangkat lunak untuk karyawan yang telah menjalani pelatihan bisa mencegah kesalahan yang tidak disengaja, selain menekankan urgensi pelatihan yang komprehensif dalam strategi keamanan siber.

Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan bagi perusahaan teknik untuk menjamin keamanan siber dengan penggunaan perangkat lunak legal dan berlisensi. Semoga bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara dan Sayarat Gadai Sertifikat Tanah di Pegadaian
Ketahui Cara Pecah Sertifikat Tanah Warisan serta Biayanya
Antipasi Kasus Kecelakaan Terulang, Kemenhub Akan Atur Jual-Beli Bus
8 Rekomendasi Smartwatch di Bawah Rp2 Juta, Teknologi Canggih!
BRI Gandeng Tencent dan Hi Cloud Perkuat Kapabilitas Digital
Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik