Bursa Kripto FTX Bergejolak, Investor Hapus Valuasinya Jadi Nol

Sequoia Capital berinvestasi US$213,5 juta ke FTX.

Bursa Kripto FTX Bergejolak, Investor Hapus Valuasinya Jadi Nol
Bursa FTX. Shutterstock/Sergei Elagin.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bursa aset kripto FTX, yang tengah mengalami kemelut likuiditas, mesti menghadapi tekanan lain yang berdampak terhadap reputasi perusahaan. Pasalnya, Sequoia Capital, investor yang mendukung FTX, menghapus valuasi bursa itu menjadi nol.

Dalam surat kepada para Limited Partner (LP), Sequoia Capital mengumumkan telah menetapkan investasinya di FTX menjadi nol. Langkah tersebut menyiratkan investasi Sequoia Capital di FTX sebagai kerugian total.

Padahal, perusahaan modal ventura (venture capital/VC) itu telah berinvestasi sebanyak US$213,5 juta kepada FTX.

“Dalam beberapa hari terakhir, krisis likuiditas telah menciptakan risiko solvabilitas untuk FTX,” begitu pernyataan resmi Sequoia Capital dalam suratnya, seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (11/11). “Berdasarkan pemahaman kami saat ini, kami menandai investasi kami turun menjadi US$0”.

VC yang berbasis di Amerika Serikat itu menyatakan krisis FTX takkan berdampak terhadap pendanaan perseroan. Eksposur FTX terbatas dalam Global Growth Fund III perusahaan. Menurut Sequoia Capital, basis biaya untuk FTX mencapai US$150 juta, atau hanya 3 persen dari total pendanaan tersebut.

“Kerugian $150 juta diimbangi oleh US$7,5 miliar dalam keuntungan yang direalisasikan dan yang belum direalisasi dalam dana yang sama, sehingga dana tersebut tetap dalam kondisi yang baik,” demikian Sequoia Capital seperti dinukil dari cointelegraph.

Pendanaan FTX

Ilustrasi perdagangan kripto yang melorot. Shutterstock/Insta_Photos

Investasi Sequoia ini merupakan bagian dari pendanaan Seri B FTX senilai $900 juta pada Juli 2021. Pendanaan tersebut dianggap sebagai investasi startup aset kripto terbesar yang pernah tercatat pada saat itu, demikian cointelegraph.

Mengenai keputusan investasi, Sequoia meyakinkan mitranya bahwa mereka secara ekstensif meneliti setiap investasi dengan ketekunan.

“Pada saat kami berinvestasi di FTX, kami menjalankan proses uji tuntas yang ketat. Pada tahun 2021, tahun investasi kami, FTX menghasilkan pendapatan sekitar US$1 miliar dan pendapatan operasional lebih dari US$250 juta.”

“Kami berada dalam bisnis mengambil risiko. Beberapa investasi akan mengejutkan ke atas, dan beberapa akan mengejutkan ke bawah,” lanjutnya.

Sebagai tambahan, FTX terakhir kali beroleh pendanaan seri C mencapai US$400 juta pada Januari 2022 dari sejumlah investor, antara lain Softbank Vision Fund, Temasek Holdings, Insight Partners, Lightspeed Venture Partners, dan lain-lain.

Perkara likuiditas

Ilustrasi pertemuan bisnis tentang keputusan investasi untuk bitcoin. Shutterstock/Morrowind

Pengumuman Sequoia Capital ini tak lama setelah CEO Binance, Changpeng Zhao, menyatakan perusahaan mundur dari kesepakatan untuk mengakuisisi FTX.

"Sebagai hasil dari uji tuntas perusahaan, serta laporan berita terbaru mengenai dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan penyelidikan agensi AS, kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengejar potensi akuisisi http://FTX.com," demikian pernyataan resmi Binance, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (10/11),

Menurut laporan The Wall Street Journal yang dikutip oleh Fortune.com, Binance menjauh dari akuisisi karena laporan yang menuduh FTX salah menangani dana pelanggan.

“Pada awalnya, harapan kami adalah dapat mendukung pelanggan FTX untuk menyediakan likuiditas, tetapi masalahnya berada di luar kendali atau kemampuan kami untuk membantu,” demikian pernyataan resmi Binance.

Sebelum mencapai kesepakatan dengan Binance, FTX telah menghubungi para miliarder Silicon Valley dan Wall Street untuk meminta pendanaan, menurut laman Semafor. FTX juga ditolak oleh Coinbase dan OKX, pertukaran aset kripto lain yang juga kompetitornya.

Sekarang Binance benar-benar telah mundur, dan FTX perlu menemukan cara lain untuk mencari pendanaan sekitar US$6 miliar atau lebih dari Rp94 triliun demi menyehatkan neraca keuangannya. Itu bisa berarti mencari pembeli baru. Namun pada saat sama, ini juga bisa berarti kebangkrutan.

Dikutip dari Channel News Asia (CNA), CEO FTX, Sam-Bankman Fried, dikabarkan tengah mencari bantuan permodalan, termasuk dengan menggelar pembicaraan dengan Justin Sun, pendiri aset kripto Tron. Bankman-Fried mengatakan dia sedang menjajaki semua opsi untuk perusahaannya usai kesepakatan dengan Binance batal.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi