Elon Musk Pamer Robot Humanoid Buatan Tesla, Tapi Ahli Pesimistis

Robot Tesla akan diproduksi massal dalam 3-5 tahun.

Elon Musk Pamer Robot Humanoid Buatan Tesla, Tapi Ahli Pesimistis
Elon Musk dan Tesla Bot. (knowledgeworms)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – CEO Tesla, Elon Musk, belum lama ini memamerkan prototipe robot humanoid berjenama Optimus. Namun, para ahli teknologi ragu terhadap teknologi di balik robot besutan produsen mobil listrik ini.

Optimus dipresentasikan pada gelaran Tesla Day di Sillicon Valley, Jumat (30/9). Dalam kesempatan itu, robot sanggup melambaikan tangan kepada penonton, serta mengangkat lutut.

Bahkan, penonton diperlihatkan pula video robot Optimus yang mampu melakukan sejumlah tugas sederhana, seperti menyiram tanaman, membawa kotak, sampai mengangkat batang logam.

“Ini benar-benar transformasi peradaban seperti yang kita kenal,” kata Elon Musk, dikutip dari BBC, seraya menambahkan robot itu akan diproduksi massal dalam tiga sampai lima tahun ke depan dengan harga US$20.000 atau lebih dari Rp305 juta.

Bahkan, Musk menyebut bisnis robot ini di masa mendatang akan lebih bernilai ketimbang usaha kendaraan listriknya. Dia menyampaikan harapannya akan Optimis yang bakal melampaui fitur self-driving Tesla—meskipun sampai saat ini teknologi itu belum terwujud.

“Tujuan kami adalah membuat robot humanoid yang berguna secepat mungkin,” kata Musk dalam acara sama yang digelar di California, Amerika Serikat.

Kritik ahli

Tesla Bot.(Gamebrott)

Namun, para ahli kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tampak tidak terkesan dengan presentasi robot humanoid oleh Elon Musk, demikian Fortune.com.

“Semua ini tidak canggih,” begitu cuitan pakar robotika Cynthia Yeung. “Pekerjakan beberapa PhD dan pergi ke beberapa konferensi robotika @Tesla.”

Peneliti AI, Filip Piekniewski, bahkan menyebut bahwa robot Tesla ini sebagai mengerikan, serta cenderung mengandung penipuan. “Sebaiknya robot itu diuji untuk jatuh, karena benda itu berpotensi akan banyak jatuh," ujarnya.

Dikutip dari Business Times, Ahli robotika dari Arizona State University, Ben Amor, berpendapat membangun robot yang memiliki tangan serbaguna seperti manusia yang dapat memanipulasi objek yang berbeda sangat menantang.

Sementara, Elon Musk begitu yakin bahwa robot buatannya mempu menjalankan pekerjaan berulang atau berbahaya seperti memindahkan suku cadang di pabrik atau memasang baut ke mobil. Rencananya, robot itu memang akan diuji secara massal di pabrik Tesla.

Ambisi Elon Musk

Elon musk (Antaranews.com)

Para investor dan analis keuangan tidak sepenuhnya yakin bahwa Tesla akan beralih ke robotika. Mereka menyarankan perusahaan untuk fokus pada proyek yang lebih dekat dengan bisnis inti mobil listrik.

Namun, Musk mengatakan ingin memecahkan salah satu masalah terberat teknologi kecerdasan buatan: bagaimana membuat mesin yang dapat menggantikan manusia.

"Kami selalu ingin berhati-hati agar tidak menempuh jalur Terminator," kata Musk yang lantas merujuk pada film blockbuster tentang cyborg pembunuh.

Tesla tentu bukan satu-satunya perusahaan yang berambisi menciptakan robot, menurut Fortune.com. Hyundai juga memiliki koleksi robot humanoid serta robot serupa hewan (animal like-robots). Tahun lalu, pabrikan Korea Selatan ini mengakuisisi perusahaan Boston Dynamis.

Sementara, Ford telah bermitra dengan startup Oregon Agility Robotics, yang membuat robot dengan dua kaki dan dua tangan yang dapat berjalan dan mengangkat paket.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya