Sony Bertekad Masuk Pasar Mobil Listrik, Bagaimana Kesiapannya?

Prototipe kendaraan listriknya telah dipamerkan.

Sony Bertekad Masuk Pasar Mobil Listrik, Bagaimana Kesiapannya?
Sony Vision-S adalah sedan konsep listrik yang dikembangkan oleh Sony. Shutterstock/Yugong Luo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Persaingan di pasar kendaraan listrik tampaknya bakal makin sengit. Sony, perusahaan teknologi asal Jepang, yang kesohor dengan konsol gim PlayStation, menyatakan ambisinya untuk berekspansi ke industri mobil listrik.

Menurut warta Reuters, Kamis (6/1), Sony bakal membangun perusahaan khusus kendaraan listrik, yaitu Sony Mobility inC, pada akhir 2022. Perusahaan akan memanfaatkan kekuatannya dalam hiburan dan sensor untuk berperan lebih besar dalam menunjang mobilitas.

“Dengan teknologi pencitraan dan penginderaan, cloud, 5G, dan hiburan yang dikombinasikan dengan penguasaan konten kami, kami yakin Sony berada di posisi yang tepat sebagai perusahaan hiburan kreatif untuk mendefinisikan kembali mobilitas,” kata Presiden Sony, Kenichiro Yosida. 

Membangun prototipe

Sony telah membuat prototipe sport utility vehicle/SUV, yakni Vision-S 02. Prototipe tersebut menggunakan platform sama dengan sebelumnya, yaitu VISION-S -1, yang mulai diuji di Eropa pada Desember 2020.

Mengutip CNN, Sony—yang terkenal dengan gawai elektronik dan produk hiburannya— berencana untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan robotika dalam bisnis tersebut.

SUV buatannya bakal menggunakan sensor Sony (SNE) untuk mengaktifkan beberapa fungsi mengemudi otonom (self-driving) dan memanfaatkan keahlian perusahaan dalam hiburan. Fitur itu memungkinkan penumpang bermain gim saat bepergian selagi terhubung dengan ke konsol di rumah.

Namun, belum jelas apakah Sony akan membangun mobil dengan merek sendiri atau bermitra dengan pembuat mobil lain.

Menurut warta The Guardian, Sony sebenarnya merupakan perusahaan pertama yang mengomersilkan penggunaan baterai lithium ion—yang sekarang digunakan oleh mobil listrik. Teknologi baterai itu memungkinkan Sony menjadi pemimpin dalam barang-barang elektronik.

Dari Apple hingga Xiaomi

Sony menambah daftar perusahaan teknologi yang bakal merambah kendaraan listrik. Apple sebelumnya dikabarkan akan memproduksi kendaraan listriknya sendiri dalam beberapa tahun ke depan.

Xiaomi pun berambisi  masuk ke pasar mobil listrik. Perusahaan gawai tersebut berniat membangun pabrik di Beijing, Tiongkok, dengan kapasitas produksi 300 ribu unit kendaraan tiap tahun.

Menurut Reuters, keberhasilan Tesla disinyalir mendorong kian banyak perusahaan barang elektronik yang menargetkan pasar mobil listrik. Sebab, Tesla saat ini merupakan salah satu perusahaan dengan nilai tertinggi dunia. Tesla juga telah mendorong sejumlah perusahaan potensial untuk menirunya, mulai dari perusahaan otomotif tradisional hingga start-up.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M