Badai Berlanjut, Ini Daftar Startup RI yang PHK Karyawan Awal 2023

Jakarta, FORTUNE – Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal oleh perusahaan teknologi masih berlanjut pada awal 2023. Sejumlah perusahaan sektor e-commerce sampai teknologi finansial (finansial technology/fintech) belum lama ini mengumumkan kebijakan pemangkasan karyawan.
Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo), Handito Joewono, memperkirakan efisiensi yang terjadi pada perusahaan-perusahaan itu sebenarnya telah direncanakan bertahun-tahun sebelumnya, tetapi tidak dilakukan karena pelbagai alasan, termasuk pandemi Covid-19.
“Itu fenomena gunung es saja. Ini sudah lama mereka (startup) tahan-tahan karena sebenarnya untuk PHK ribuan pekerja dapat mencoret nama perusahaan, namun mau tidak mau akhirnya harus dilakukan,” katanya, seperti dilansir dari Antara, Selasa (31/1).
Menurutnya, dalam beberapa tahun belakangan ekspektasi perusahaan teknologi terlalu besar. Mereka diperkirakan melakukan ekspansi dan merekrut banyak pekerja. Namun, faktanya permintaan pasar tidak sesuai harapan, dan akhirnya membuat perusahaan merugi. Di sisi lain, PHK merupakan siklus wajar dalam bisnis.
Berikut daftar sejumlah perusahaan teknologi Indonesia yang mengumumkan kebijakan pemangkasan pekerja pada awal 2023.
1.Shopee Indonesia

Shopee Indonesia memastikan akan kembali mengambil langkah perampingan karyawan. Perusahaan itu menanggapi kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerjanya yang mencuat di Twitter.
“Shopee melakukan langkah penyesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional,” kata juru bicara Shopee Indonesia dalam keterangan tertulis, Selasa (9/3). Namun, perusahaan itu tidak menyebutkan jumlah karyawan yang bakal kena dampak
Di Twitter, akun @ecommurz mengeklaim pemangkasan pekerja Shopee Indonesia terutama terjadi pada divisi operasional serta berlokasi di Jakarta, Yogyakarta, dan Solo.
Perusahaan tersebut berkomitmen untuk mendukung karyawan yang terdampak keputusan efisiensi dengan memberikan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan, serta tambahan 1 bulan gaji. Khusus bagi karyawan muslim, perusahaan tersebut akan memberikan tunjangan hari raya (THR).Seluruh karyawan yang terkena efisiensi juga masih dapat menggunakan asuransi kesehatan perusahaan hingga 3 bulan setelah hari kerja terakhir.
Pada 2022, Shopee Indonesia juga menempuh langkah efisiensi karyawan. Kala itu, Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menyatakan keputusan perusahaannya melepas sejumlah karyawannya merupakan langkah terakhir yang mesti ditempuh setelah melakukan penyesuaian sejumlah kebijakan bisnis.
2.Bibit

Bibit sebelumnya ramai dikabarkan memecat karyawannya di media sosial Twitter. Akun @ecommurz menyebut perusahaan penyedia aplikasi investasi reksa dana itu melakukan layoff ke karyawan di divisi pemasaran dan sumber daya manusia.
Menanggapi kabar tersebut, PR & Corporate Communication Lead Bibit, William, mengonfirmasi perusahaan melakukan efisiensi pekerja sebagai bagian dari evaluasi kinerja.
“Proses performance review ini biasa terjadi di perusahaan pada umumnya, termasuk perusahaan kami,” kata William. Namun, dia tak menyebutkan berapa karyawan yang terdampak kebijakan efisiensi.
Berdasarkan data dari Crunchbase, Bibit tercatat telah menerima pendanaan US$175 juta. Perusahaan terakhir kali menerima pendanaan pada Mei 2022 sebesar US$80 juta. Bibit didukung oleh sejumlah investor, seperti GIC dan Sequoia Capital India.
3.Fazz

Fazz mengonfirmasi kabar PHK karyawan pada awal Maret ini. Perusahaan teknologi finansial itu menyebut pemangkasan menyasar pekerja di seluruh wilayah operasionalya, tanpa memerinci jumlah pegawai yang terkena PHK.
“Keputusan ini diambil setelah mengeksplorasi semua langkah pemangkasan biaya lainnya, termasuk pemotongan kompensasi secara sukarela serta pembekuan sementara gaji para founder dan eksekutif senior,” kata juru bicara Fazz kepada Tech in Asia, yang juga menyatakan bahwa perseroan tersebut akan berkonsentrasi le sejumlah bisnis utama, yakni sistem pembayaran, penyaluran kredit, dan aset digital (stablecoin).
Fazz Financial Group (FFG) merupakan perusahaan yang lahir usai Payfazz merger dengan Xfers, perusahaan fintech asal Singapura, pada Maret 2022. Pada September tahun sama, FFG berhasil meraih pendanaan seri C sebesar US$75 juta.
Pada periode itu pula Fazz melaporkan jumlah karyawannya mencapai 800 orang dan tersebar di berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
4.Zenius

Zenius memastikan telah mengambil langkah perampingan karyawan. Dengan begitu, mereka telah melakukan PHK pekerja ketiga kalinya sejak 2022. Sebelumnya, Zenius memangkas 200 karyawan pada Mei 2022, dan kembali memecat pekerja pada Agustus 2022.
“Zenius harus menyelaraskan dan memprioritaskan ulang organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang,” kata perusahaan dalam keterangan pers seperti dikutip dari Katadata.co.id, Selasa (28/2).
Perusahaan beralasan PHK karena iklim ekonomi saat ini menciptakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi startup di seluruh dunia. Selain itu, Zenius mesti mencapai arus kas positif, dan memastikan keberlanjutan bisnis.
Sepanjang 2022, industri teknologi Indonesia ramai dengan kabar efisiensi karyawan. Di antara perusahaan teknologi yang mengumumkan langkah pemangkasan pekerja, yakni JD.com, Glints, Sayurbox, Ajaib, Sirclo, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Ruangguru, dan Tokocrypto.