TECH

Apple Jadi Harapan Baru Teknologi AI yang Ramah Privasi Data

'Dinding Memori' masih jadi masalah yang menantang Apple.

Apple Jadi Harapan Baru Teknologi AI yang Ramah Privasi DataIlustrasi Artificial Intelligence. (Pixabay/geralt)
30 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Jenama teknologi global, Apple, menjadi harapan baru perkembangan Teknologi AI (artificial intelligence) yang lebih aman dalam menjaga Privasi Data pribadi para penggunanya,

Menurut penulis kolom di Bloomberg, Parmy Olson, salah satu alasan yang menjadikan Apple menjadi harapan baru di teknologi AI adalah rancangan chip yang lebih bertenaga untuk ponsel dan laptopnya, termasuk chip seri M yang begitu canggih dengan kecepatan pemrosesan luar biasa.

Chip adalah komponen penting–layaknya otak manusia–yang jadi faktor utama pemrosesan kinerja kecerdasan buatan, termasuk faktor keamanannya.

“Setiap interaksi dengan alat seperti ChatGPT memerlukan koneksi ke Internet, dan setiap kueri diproses di server–yang jauh lebih kuat daripada komputer rumahan–pada pusat data yang luas," tulis Olson dalam ulasannya dikutip Selasa (30/1).

Hal ini sering kali memberikan umpan balik ke model AI untuk melatihnya lebih lanjut, bersama dengan informasi pribadi yang Anda sampaikan, sehingga membuat beberapa perusahaan khawatir mengenai keamanan data.

Olson mengatakan, dalam pembuatan teknologi AI yang paling cerdas dan aman, chip yang kuat akan sangat berperan. Apple berada dalam posisi yang tepat sebagai perusahaan pertama yang berhasil melakukan hal tersebut pada perangkat yang lebih kecil, bahkan saat mereka tak terlalu bisa bersaing langsung dengan situasi ‘ledakan’ teknologi AI generatif yang terjadi.

Tantangan

ilustrasi perusahaan Apple
ilustrasi perusahaan Apple (Unsplash.com/Laurenz Heymann)

Apple juga berupaya membuat model AI yang lebih kecil, sehingga bisa digunakan dalam menjalankan perangkatnya sendiri. Hal ini diyakini mampu jadi ‘tembok’ keamanan yang mumpuni untuk menjamin keamanan data pengguna.

“Desember lalu, para peneliti AI mengumumkan terobosan dalam menjalankan alat AI canggih di iPhone, dengan menyederhanakan model bahasa besar menggunakan sesuatu yang disebut optimasi penyimpanan flash,” tulisnya.

Namun, masalah teknis terjadi, model bahasa besar tidak hanya memerlukan kekuatan pemrosesan tetapi juga memori agar dapat berfungsi dengan baik—dan bahkan pada laptop dan ponsel paling tangguh sekalipun–tantangan ini disebut “dinding memori”.

Hal ini mengindikasikan waktu tunggu yang cukup lama saat memroses beberapa pertanyaan di aplikasi AI, bahkan menghentikan aplikasi lainnya saat menunggu.

Menurut Olson, semua mata kini tertuju pada Apple untuk melihat apakah mereka bisa mengatasi masalah teknis tersebut. Model teknologi AI tidak hanya bersifat pribadi, namun lebih murah untuk dijalankan, dan lebih baik bagi lingkungan mengingat semua karbon yang dihasilkan oleh server ke udara.

“Apple perlu bergerak cepat jika ingin mengurangi model AI yang kuat ke dalam ponselnya … Jika Apple berhasil, hal ini dapat memulai perubahan di bidang AI yang menguntungkan lebih banyak pihak,” katanya.

Related Topics