GorryWell Ungkap Deretan Manfaat Teknologi AI pada Startup Kesehatan
Bisa mendukung peningkatan kinerja bisnis.
Jakarta, FORTUNE – GorryWell, startup Indonesia yang bergerak di bidang Kesehatan, mengungkapkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sangat dibutuhkan dalam pengembangan teknologi kesehatan.
Co-founder dan Chairman GorryWell, William Susilo, mengatakan Teknologi AI memiliki manfaat dalam hal pengelolaan data gaya hidup yang masih tak tertata dalam aplikasi teknologi kesehatan, seperti GorryWell. Hal ini mencakup pola makan, pola istirahat, pola aktivitas fisik, bahkan hingga pengukuran tingkat stres dan risiko penyakit kronis.
“Data itu merupakan dasar yang digunakan dalam penyusunan fitur resep makanan, bahan penyampaian konsultasi oleh wellness coach, dan penyajian rekomendasi panduan gaya hidup lainnya yang dipersonalisasi.” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (10/1).
Teknologi AI menggunakan algoritma machine learning yang canggih, sehingga dapat memberikan saran nutrisi, rencana kebugaran, dan tips pengelolaan stres bagi setiap pengguna aplikasi teknologi kesehatan, termasuk perusahaan yang sangat membutuhkannya demi kesejahteraan para karyawan.
Salah satu penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, menyebutkan teknologi AI bahkan berpotensi mendukung proses diagnostik yang dilakukan dokter, sehingga memudahkan tenaga kesehatan dalam memantau sekaligus menginterpretasi data gaya hidup individu dalam bentuk rekomendasi tindakan preventif maupun kuratif yang lebih efektif.
Manfaat AI bagi perusahaan
William mengatakan bahwa pemanfaatan aplikasi kesehatan yang dilengkapi teknologi AI dapat memastikan para karyawan dalam kondisi kesehatan yang optimal dan bisa berkontribusi positif bagi kemajuan perusahaan.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental dan fisik karyawan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkap preventif untuk mengurangi risiko penyakit kronis, stres bahkan hingga risiko kecelakaan kerja,” kata William.
Data Asian Bank Development menunjukkan, budaya employee wellness bisa menurunkan tingkat kecelakaan kerja hingga 70 persen, meningkatkan profit 21 persen, kepuasan pelanggan 10 persen, menurunkan tingkat absensi karyawan hingga 41 persen, menurunkan pergantian karyawan 24 persen, hingga meningkatkan skor ESG.
Dengan demikian, kesehatan dan kebugaran karyawan yang menyeluruh, baik fisik maupun mental, merupakan modal penting bagi keberhasilan value creation perusahaan.
“Perusahaan yang memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan karyawan cenderung memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi, produktivitas yang meningkat, dan biaya kesehatan yang lebih rendah dalam jangka panjang,” kata William.