TECH

Jadi yang Terkaya di Dunia, Dari Mana Sumber Kekayaan Elon Musk?

Kekayaan Musk mencapai US$306,4 miliar.

Jadi yang Terkaya di Dunia, Dari Mana Sumber Kekayaan Elon Musk?Elon Musk. (Pixabay/Ivan Jesus Rojas)
04 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk, pengusaha superkaya dunia yang memimpin Tesla, menjadi orang terkaya dunia dan mencatatkan namanya sebagai orang pertama yang kekayaannya menembus US$300 miliar. Bahkan, jumlah ini dikatakan melampaui nilai pasar ExxonMobil yang mencapai US$272 miliar.

Seperti dikutip dari Forbes, per Selasa (2/11), kekayaan Musk mencapai US$306,4 miliar atau sekitar Rp4.339,2 triliun, sekalipun saham Tesla sempat merosot. Kapitalisasi pasar perusahaan mobil listrik tersebut diketahui lewat dari US$1 triliun setelah Herzt membeli 100.000 kendaraan Tesla dan memberi pemasukan hingga US$4,2 miliar.

Dengan kekayaan sebesar ini, sebenarnya dari mana sajakah sumber uangnya? Bicara kekayaan Elon Musk pasti tidak akan lepas dari keberadaan Tesla. Ia memegang 23 persen saham Tesla. Selain itu, saham minoritas perusahaan eksplorasi SpaceX yang dipegang Musk juga diberi harga US$74 miliar atau sekitar Rp1.047 trilun per Februari 2021.

“Lebih dari satu klien telah memberitahu kami jika Elon Musk menjadi triliuner pertama, tetapi itu bukan karena Tesla,” kata analis lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley Adam Jonas, kepada The Guardian.

Menurut Jonas, yang membawa Musk menjadi triliuner adalah SpaceX. “Yang lain mengatakan SpaceX, pada akhirnya mungkin menjadi perusahaan yang paling bernilai tertinggi di dunia dalam industri apa pun,” ujarnya.

2 persen kekayaan Elon Musk dapat membantu masalah pangan dunia

Direktur Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), David Beasley, menyampaikan bahwa 2 persen dari kekayaan Elon Musk dapat membantu mengatasi kelaparan dunia. Kepada CNN, Beasley mengungkapkan bahwa World Food Program (WFP) membutuhkan dana sebesar US$6 miliar untuk membantu masalah pangan dunia. “42 juta orang akan benar-benar mati jika kita tidak menjangkau mereka,” ucapnya.

Kepada Fortune.com, Beasley mengatakan bahwa jumlah US$6 miliar ini tidak hanya dibutuhkan sekali saja, karena kelaparan adalah masalah sistemik yang penanganannya membutuhkan penanganan bertahap. Tahun lalu, WFP mengajukan permintaan sumbangan US$5 miliar kepada gabungan miliarder dunia untuk memerangi kelaparan yang terjadi.

Menanggapi pernyataan Beasley, Elon Musk mengungkapkan bahwa dirinya siap untuk mengalihkan fokusnya pada eksplorasi planet Mars kepada penyelesaian masalah pangan dunia. "Jika WFP dapat menjelaskan di Twitter ini dengan tepat bagaimana US$6 miliar akan menyelesaikan kelaparan dunia, saya akan menjual saham Tesla sekarang dan melakukannya," tulis Musk dalam sebuah unggahan Twitter.

Sekilas perjalanan karir Elon Musk

Mengutip Yahoo Finance, Elon Musk lahir di Afrika Selatan dan sudah mempelajari pemrograman sejak masa remajanya. Pada usia 17 tahun, ia pindah ke Kanada untuk kuliah, namun tidak selesai dan pindah ke University of Pennsylvania dengan raihan gelar sarjana ekonomi. Setelah itu ia berminat untuk melanjutkan program doktoral, namun tidak selesai dan mendirikan perusahaan pertamanya, Zip2 Corporation.

Pada 1999, Musk menjual Zip2 seharga US$307 juta tunai dan US$34 juta dalam opsi saham. Dia kemudian mendirikan perusahaan X.com dan diakuisisi oleh eBay seharga US$1,5 miliar pada 2002. Pada tahun yang sama, Musk mendirikan SpaceX. Tahun berikutnya, ia bergabung dengan Tesla.

Related Topics