TECH

Tuntutan Kewajiban Moral Meta Tentang Transparansi Penelitian

Meta dituntut untuk buka data pengaruh medsos pada mental.

Tuntutan Kewajiban Moral Meta Tentang Transparansi PenelitianMeta. (Pixabay/KNFind)
07 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Meta memiliki penelitian internal tentang bagaimana Facebook, Instagram, dan WhatsApp dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak-anak dan remaja. Untuk itu, sekelompok akademisi yang terdiri dari para peneliti di seluruh dunia, mengajukan sebuah surat terbuka yang menuntut Mark Zuckerberg—CEO Meta—untuk lebih transparan ke publik tentang penelitian tersebut.

“Anda dan organisasi Anda memiliki kewajiban etis dan moral untuk menyelaraskan penelitian internal Anda tentang anak-anak dan remaja dengan standar yang telah ditetapkan dari ilmu kesehatan mental,” tulis para peneliti dalam surat tersebut.

Melansir The Verge (6/12), surat itu meminta Meta membuka datanya untuk upaya penelitian independen yang sedang berlangsung tentang kesehatan mental remaja. Selain itu, Meta juga diminta untuk membentuk kelompok independen pengawasan ilmiah. Meta harus menegakkan kepercayaan terkait kajian ilmiah.

Rasa frustrasi para peneliti

Para peneliti menyebutkan bahwa keengganan Meta membuka datanya menimbulkan rasa frustrasi yang sudah berlangsung lama dan menyulitkan peneliti eksternal untuk meneliti dan memahami produk Meta. “Tidak mungkin untuk mengidentifikasi dan mempromosikan kesehatan mental di abad ke-21, jika kita tidak dapat mempelajari bagaimana anak muda berinteraksi secara online,” ujar mereka melalui surat itu.

Kaveri Subrahmanyam, psikolog perkembangan di California State University, Los Angeles, mempertanyakan alasan mereka tidak merilis data yang menunjukkan klik dan perilaku lainnya. Menurutnya, Meta harus mengundang peneliti ahli terkait isu tersebut dan memberi mereka data untuk selanjutnya dianalisis.

Subrahmanyam mengungkapkan bahwa Meta kemungkinan memiliki data tentang penggunaan platform dan perilaku pengguna lainnya. Hal ini akan menunjukkan cara platform Meta memengaruhi atau tidak memengaruhi kesehatan mental anak-anak serta remaja.

Membangun kepercayaan ilmiah independen

Surat terbuka itu juga meminta Meta untuk membangun kepercayaan ilmiah independen untuk mengevaluasi risiko apa pun terhadap kesehatan mental dari penggunaan platform seperti Facebook dan Instagram dan untuk membantu menerapkan "solusi yang benar-benar berbasis bukti untuk risiko online dalam skala dunia."

Menurut para peneliti, kepercayaan itu mirip dengan Dewan Pengawas Facebook yang ada, yang membantu perusahaan dengan keputusan moderasi konten.

Sayangnya, bocoran yang terungkap beberapa waktu terakhir ditambah penelitian lain di media sosial cukup mengangkat masalah. Hal ini dapat menjadi modal penyelidikan lebih lanjut dan penelitian yang lebih ketat untuk membantu memahami segala keterkaitan bukti dan fakta yang terjadi.

Related Topics