TECH

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Google Luncurkan Fitur Baru

Pembaruan hadir di Google Search, Maps, Nest, dan Flights.

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Google Luncurkan Fitur BaruGoogle. (Shutterstock/Thaspol Sangsee)

by Desy Yuliastuti

07 October 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Google mengumumkan serangkaian fitur baru yang diklaim dapat membantu pengguna platform mereka untuk membuat pilihan yang lebih berkelanjutan.

Layanan baru ini berfokus untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Pembaruan fitur nantinya dapat ditemukan di Google Search, Maps, Travel, Nest, dan sebagainya. 

Dilansir dari The Verge pada Kamis (7/10), berikut beberapa pembaruan fitur yang diumumkan Google.

1. Google Maps

Sundar Pichai, CEO Google mengatakan bahwa Aplikasi Google Maps akan segera menunjukkan kepada pengguna rute mana yang paling hemat bahan bakar. Rute ini direkomendasikan Google Maps setelah menghitung beberapa faktor, termasuk di dalamnya kepadatan lalu lintas dan kemiringan jalan. 

Pengguna Google Maps di Amerika Serikat sudah bisa memanfaatkan fitur ini mulai Rabu (6/10). Ke depannya Google juga akan diluncurkan di Eropa pada 2022. Namun, belum diketahui apakah fitur rute rendah karbon juga akan diboyong Google Maps ke Indonesia.

“Mulai Rabu di AS dan di Eropa pada 2022, Google Maps akan memungkinkan Anda memilih rute dengan emisi karbon rendah,” ucap Pichai, dikutip dari The Guardian, Kamis (7/10).

Rute yang direkomendasikan bertujuan untuk efisiensi bahan bakar, serta mengurangi biaya gas dan polusi knalpot. Jika rute tersebut yang paling hemat bahan bakar juga tercepat, Google Maps akan menggunakan opsi tersebut secara default.

Jika rute hemat bahan bakar lebih lambat, aplikasi akan menunjukkan kepada pengguna pilihan mereka, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk memilih. 

Secara teori, hal itu akan membantu pengguna Google Maps individu mengurangi emisi CO2 mereka. Sebuah kendaraan penumpang biasanya melepaskan hanya di bawah lima metrik ton CO2 per tahun. Dan seseorang di AS, yang memiliki salah satu tingkat emisi per kapita tertinggi di dunia, mungkin bertanggung jawab atas sekitar 18 metrik ton per tahun.

Opsi navigasi untuk bersepeda juga ditawarkan di Google Maps, aplikasi akan menampilkan "Navigasi Ringan" dalam beberapa bulan mendatang. Fitur ini memungkinkan pengendara sepeda motor melihat petunjuk dan detail tentang rute mereka tanpa harus meninggalkan layar mereka. Mulai Rabu (6/10) aplikasi akan membagikan informasi tentang skuter dan sepeda terdekat di 300 kota di seluruh dunia, termasuk Berlin, New York, São Paulo, dan Taipei.

2. Google Search

Selain menyediakan rute rendah karbon, Google berencana untuk mengubah hasil untuk kata kunci  "perubahan iklim atau climate change" yang muncul di kolom pencarian. Pengguna diprioritaskan untuk melihat konten dari otoritas terkemuka tentang masalah ini, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tak hanya itu, Google mulai menampilkan opsi mobil listrik dan hibrida kepada para calon pembeli mobil online. Demikian pula saat ingin berbelanja peralatan rumah tangga, Google akan menampilkan pencarian alat yang lebih hemat energi.  Misalnya, saat pencarian tungku, mesin pencuci piring, pemanas air, kompor, dan pengering.

Meskipun begitu, Google tidak mengumumkan perubahan apa pun pada pencarian di YouTube—platform yang dicap mengandung banyak informasi salah dan kebohongan tentang perubahan iklim.

Dari 100 video teratas yang muncul saat menelusuri "pemanasan global", 20 persen penayangan adalah video yang penuh dengan informasi yang salah, menurut satu analisis terbaru organisasi nirlaba Avaaz.

Related Topics